INTERNASIONAL

Kejahatan Rasisme, Korban Penembakan di AS Didominasi Kulit Hitam

Internasional | Senin, 16 Mei 2022 - 05:00 WIB

Kejahatan Rasisme, Korban Penembakan di AS Didominasi Kulit Hitam
Aksi kejahatan rasisme secara brutal dilakukan oleh pemuda Amerika Serikat berusia 18 tahun, Payton Gendron. (INTERNET)

NEW YORK (RIAUPOS.CO) – Aksi kejahatan rasisme secara brutal dilakukan oleh pemuda Amerika Serikat (AS) berusia 18 tahun. Ia adalah Payton Gendron yang berusia 18 tahun. Dari 11 korban yang ditembak olehnya, 9 di antaranya warga kulit hitam. Pria kulit putih ini memang sengaja mengincar warga kulit hitam karena didorong oleh kebencian rasisme.

Payton datang ke supermarket dengan bersenjata taktis. Ia mengenakan perlengkapan taktis gaya militer membantai warga di area supermarket Buffalo. Korban tewas total mencapai 10 jiwa.


“Penembakan ini dipicu oleh aksi kejahatan rasisme,” kata pihak berwenang.

 “Penembak berkendara dari Conklin, New York, ke Pasar Ramah Tops di Jefferson Avenue, di lingkungan yang didominasi kulit hitam,” kata para pejabat itu.

“Kami sedang menyelidiki insiden ini baik sebagai kejahatan kebencian dan kasus ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial,” kata agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas penembakan Buffalo, Stephen Belongia, dalam konferensi pers seperti dilansir dari New York Times, Ahad (15/5/2022).

Sheriff Erie County John Garcia memberikan penilaian yang lebih blak-blakan.

“Ini adalah kejahatan murni. Itu adalah kejahatan rasial yang bermotivasi rasial, ”katanya.

Kronologi berawal saat pelaku tiba di lokasi sekitar pukul 14:30. Dia bersenjata lengkap. Bahkan memiliki perlengkapan taktis.

“Dia memakai helm taktis. Dia juga memiliki kamera untuk melakukan streaming langsung penembakan itu,” kata Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia.

Dia dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis, senapan berburu, dan senapan yang semuanya dibeli secara legal, seperti laporan NBC News. Penjaga sudah berupaya melawannya.

“Namun peluru penjaga toko tidak bisa menembus baju besi penyerang,” katanya.

Pria bersenjata itu didakwa pada Sabtu (14/5/2022) malam, dikelilingi oleh polisi ketika dia muncul di pengadilan dengan masker. Dia dijerat dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan pengacaranya yang ditunjuk pengadilan mengajukan pembelaan tidak bersalah.

Kejadian terjadi sore hari ketika banyak orang berbelanja bahan makanan. Manajer operasi toko mengatakan kepada Buffalo News bahwa ia mendengar 70 kali letusan tembakan. Dua saksi melihat pelaku bersenjata seperti militer. Polisi memastikan motifnya adalah kebencian pada orang kulit hitam.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook