RIO DE JANEIRO (RIAUPOS.CO) - ”Sangat tidak adil ketika bocah miskin yang kemudian jadi salah satu pemain terbaik dunia justru dicemooh di setiap stadion yang didatanginya.” Ucapan Presiden Brasil Lula da Silva seperti dilansir Associated Press itu memantik dukungan untuk Vinicius Junior dari warga Brasil.
Khususnya dari Sao Goncalo, kota miskin asal Vini yang berada di seberang pesisir pantai Rio de Janeiro.
”Kami tidak terima dia (Vini) diperlakukan seperti itu. Bagi kami, dia adalah anak manis, kebanggaan dan panutan di sini,” tutur Monique Montero, perempuan 32 tahun yang bekerja di front desk akademi Vini yang bernama Escola Flamengo.
Dukungan untuk Vini juga datang dari tempat lain di Brasil. Ratusan orang mendemo konsulat Spanyol yang terletak di Sao Paulo kemarin (24/5). Dalam aksi selama satu jam itu, mereka berulang-ulang meneriakkan ”La Liga rasis”.
Mantan pesepakbola wanita Brasil Claudia Rodrigues (51), jadi salah satu pentolan aksi unjuk rasa itu.
”Vini seperti pejuang (di La Liga, red). Aksi ini sangat penting bagi kami sekaligus bagi kaum muda berkulit hitam lainnya,” tutur Claudia seperti dilansir ESPN.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman