WABAH CORONA

Meski 15 Ribu Lebih Terjangkit, Iran Ogah Lockdown

Internasional | Senin, 16 Maret 2020 - 21:05 WIB

Meski 15 Ribu Lebih Terjangkit, Iran Ogah Lockdown
Seorang wanita tanpa masker terlihat berjalan secara bebas di pusat Kota Teheran, Iran, beberapa waktu lalu, di tengah wabah corona yang melanda negara tersebut. Meski jumlah yang terpapar dan meninggal terus bertambah, Pemerintah Iran tak mau mengisolasi diri. (REUTERS/IRNA)

TEHERAN (RIAUPOS.CO) - Setelah Cina, Iran dan Italia menjadi negara yang paling banyak terkena pandemi virus corona. Jumlah mereka yang terpapar dan korban jiwa yang meninggal sangat besar. Italia sudah memutuskan untuk melakukan isolasi wilayahnya, namun Iran memilih tidak.

Presiden Iran Hassan Rouhani menepis kemungkinan memberlakukan isolasi wilayah atau lockdown untuk melawan penyebaran virus corona di republik Islam tersebut.


"Kami sama sekali tidak memiliki rencana seperti karantina. Beredar rumor bahwa beberapa pekerjaan dan toko tertentu di Teheran atau sejumlah kota akan dikarantina. Itu tidak benar," tutur Rouhani sebagaimana dikutip oleh Press TV, Ahad (15/3/2020).

Sejauh ini ada 14.991 kasus dengan 853 kematian terkait virus corona di Iran. Jumlah ini terus bertambah setiap waktu.

Meski begitu, Rouhani tetap membebaskan warganya beraktivitas seperti biasa. Sementara pemerintah terus memberikan layanan sebagaimana biasanya.

"Namun demikian, kami berupaya semaksimal mungkin agar aktivitas ekonomi dan layanan pemerintah dilakukan dalam cara yang membuat orang-orang dapat berada di rumah lebih lama," imbuh Rouhani.

Sumber: Xinhua/Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook