Perolehan Kursi Merosot, Anwar Ibrahim Diminta Mundur

Internasional | Selasa, 15 Agustus 2023 - 02:09 WIB

Perolehan Kursi Merosot, Anwar Ibrahim Diminta Mundur
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat mengadakan pertemuan virtual dengan Elon Musk mengenai investasi produsen mobil listrik Tesla di negaranya, pada Jumat (14/7/2023). (DOK. JAWA POS)

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) – Ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin meminta Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan Wakil PM Ahmad Zahid Hamidi untuk mengundurkan diri. Sebab, dia menilai Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang kini memerintah di Malaysia ditolak rakyat.

Pernyataan Muhyiddin tersebut didasari hasil pemilu di enam negara bagian yang berlangsung pada Sabtu (12/8). Yakni Penang, Selangor, Negeri Sembilan, Terengganu, Kelantan, dan Kedah.


Sejatinya PN maupun PH sama-sama memenangi pemilu di tiga negara bagian. Capaian itu sama seperti pemilu sebelumnya. PH menang di Penang, Selangor, dan Negeri Sembilan, sedangkan sisanya dikuasai PN.

Namun, perolehan kursi PH di enam negara bagian tersebut merosot dibandingkan pemilu sebelumnya. Bahkan, di Terengganu, PH tidak mendapatkan kursi satu pun. Padahal, pada pemilu sebelumnya, mereka menguasai sepuluh kursi.

Di pihak lain, PN justru tampil dengan baik di wilayah yang menjadi basis PH. Malay Mail melaporkan, PN mendapat 11 kursi di Penang, yang sebelumnya hanya 1 kursi.

Di Selangor, yang merupakan negara bagian terkaya Malaysia, koalisi pimpinan Muhyiddin itu meraup 22 kursi. Padahal sebelumnya hanya 5 kursi. PN memenangkan total 106 dari 245 kursi yang diperebutkan di enam negara bagian. Merosotnya dukungan untuk PH itulah yang menjadi dasar Muhyiddin sebagai tanda bahwa rakyat menolak aliansi pemerintahan yang dipimpin Anwar.

”Pemilu negara bagian memang merupakan referendum penolakan rakyat atas kerja sama PH-BN (Barisan Nasional),” ujar Muhyiddin kemarin (13/8) dalam konferensi pers seusai pengumuman pemenang pemilu.

Muhyiddin mengklaim bahwa PN adalah koalisi yang bersih. Berbeda dengan PH yang justru menggandeng koalisi BN yang dipimpin UMNO agar bisa berkuasa. Padahal, dia menyebutkan, banyak politikus UMNO yang terkena skandal kasus korupsi.

Para pengamat menilai menguatnya oposisi di wilayah yang menjadi basis kekuatan Anwar di Selangor dan Penang tersebut bisa menyebabkan ketidakstabilan politik dan kebijakan konservatif. Namun, Anwar menekankan bahwa pemerintah persatuan di tingkat federal tetap utuh dan berkomitmen melayani rakyat. Dia menegaskan, pilihan rakyat harus diterima.

”Ini keputusan rakyat. Dalam sistem demokrasi, kita harus menghormati keputusan rakyat. Hormatilah dengan menerima hasil pemilihan,” ujarnya dalam konferensi pers di World Trade Center, tempat para pemimpin PH-BN berkumpul untuk melihat hasilnya secara langsung. 

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook