Ini Kata Menteri Malaysia Terkait Ancaman Pembunuhan kepada Band Radja

Internasional | Selasa, 14 Maret 2023 - 23:30 WIB

Ini Kata Menteri Malaysia Terkait Ancaman Pembunuhan kepada Band Radja
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil. Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia menunggu penyelidikan polisi terkait kasus ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja. (BERNAMA)

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) – Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia menunggu penyelidikan polisi terkait kasus ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja. Terkait hal itu, Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan komentar, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.

“Kami menyerahkan kepada polisi melanjutkan penyelidikan. Saya diberitahu bahwa beberapa orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang,” kata Fahmi Fadzil seperti dilansir The Star.


“Saya pikir kita harus hati-hati saat berkomentar secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Kadang-kadang, apa yang kita anggap lelucon bisa jadi berbeda dengan orang lain,” tambah Fahmi.

Sebelumnya, polisi telah menangkap dua orang laki-laki terkait penyelidikan atas ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja. Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan para tersangka berusia 37 dan 48 tahun dan ditangkap di markas polisi distrik selatan Johor Baru pada pukul 15.30 pada Ahad (12/3). Hal itu disampaikan Fami saat ditemui wartawan usai mengikuti acara penyerahan bantuan untuk korban banjir Tiram di Dewanraya Kampung Sungai Tiram, Senin (13/3).

Fahmi diminta mengomentari laporan polisi yang dibuat oleh band Radja dan apakah itu akan mempengaruhi status Malaysia dalam menyambut artis asing ke negara itu.

“Malaysia selalu terbuka untuk bisnis, dan Korporasi Pengembangan Film Nasional Malaysia (Finas) telah membuat laporan yang mengharapkan investasi senilai RM 1,02 miliar dalam produksi film lokal tahun ini,” katanya.

Ditanya soal apakah kementerian akan mengambil tindakan terkait penyerangan terhadap aktor lokal Kamal Adli di Singapura, Ahad (12/3), Fahmi mengatakan masih menunggu laporan lengkap atas kejadian tersebut dan akan memberikan pernyataan terkait kasus tersebut.

“Keselamatan artis adalah masalah serius, tapi kami harus menunggu laporannya,” kata Fahmi.

Sebelumnya band Radja mengalami kejadian tak mengenakkan usai manggung di Johor Baru, Malaysia, pada Sabtu (11/3). Pasalnya, mereka disekap di sebuah ruangan, dibentak, hingga diancam akan dibunuh oleh orang diduga merupakan ajudan dari pejabat Negeri Jiran dan ajudan tersebut didampingi sejumlah bodyguard. Orang yang disekap ternyata bukan hanya personel Band Radja, melainkan keluarga yang juga ikut dalam rombongan. Ian Kasela Cs tidak habis pikir kenapa kejadian itu bisa terjadi.

Sementara mereka merasa tidak memiliki musuh di Malaysia dan menjalani tugasnya dengan baik saat perform di panggung. “Disekap dalam kamar kurang lebih ada 20 orang. Mereka marah dengan nada tinggi, dibentak, badan gua didorong padahal gua mau meredam,” kata Ian Kasela, vokalis Band Radja kepada wartawan, Senin (13/3). Sebelum kejadian penyekapan terjadi, personel Band Radja diminta untuk masuk ke sebuah ruangan di belakang panggung usai perform. Mereka diminta ke sana karena dikabari akan ada pejabat yang mau datang.

Personel band Radja menuruti saja arahan tersebut. Setengah jam tak kunjung ada pejabat yang datang, mereka pun bertanya. Sejak saat itu lah Ian Kasela Cs kemudian mendapat perlakuan tak menyenangkan. Mereka dibentak bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan. Sayangnya komunikasi tidak berjalan dua arah. Personel Radja tidak diberikan kesempatan untuk berbicara sama sekali. Mereka diminta untuk diam.

You mati, you orang Indonesia nggak boleh macam-macam di sini. You diam. Kalau gua dengar lu masih di sekitar Malaysia you mati,” imbuhnya menirukan perkataan pihak pengancam.

Menurut personel Radja, di dalam ruangan itu kondisinya cukup mengkhawatirkan keselamatan. Barang-barang dibanting termasuk meja hingga botol.

“Di dalam ruangan itu 30 menit dia banting meja dan botol. Habis minum langsung pergi saja. Ancaman dia adalah pulang nggak usah difasilitasi mobil, pesawat di-cancel dan mati di sini. Gua bingung kenapa artisnya yang diserang. Kita bingung mau ngomong aja dibentak,” tuturnya.

Personel band Radja menduga ada kekecewaan sehingga kejadian itu terjadi. Kendati demikian, Ian Kasela dkk tak mengerti betul kekecewaan yang terjadi, mengingat mereka sudah perform dengan baik dan merasa tidak ada hal yang fatal selama manggung. Personel band Radja mengatakan, kalau pun benar ada kekecewaan, seharusnya melalui pihak penyelenggara acara. Bukan langsung melabrak artisnya dengan cara-cara tidak sepantasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook