RIYADH (RIAUPOS.CO) – Ternyata tidak gampang mencari algojo untuk melaksanakan hukuman pancung di Arab Saudi. Bahkan untuk merekrutnya, pemerintah negara petro dolar itu baru-baru ini sampai mengiklankannya secara terbuka.
Iklan tersebut menggambarkan masih lowongnya ‘’jabatan’’ tukang pancung di negara itu dan menyerukan mereka yang layak untuk melamar guna mengisi delapan kekosongan pada jabatan sebagai algojo itu.
Malah untuk menambah minat pelamar sebagai algojo, pemerintah Arab Saudi tidak memberikan persyaratan yang berat. Sebaliknya, mereka yang berminat tidak perlu memiliki kelayakan atau kemahiran tertentu
Selain memancung kepala, mereka yang mengisi jabatan itu juga perlu melaksanakan hukuman lain, termasuk memotong tangan pesalah yang secara hokum terbukti mencuri.
Arab Saudi ingin menambah jumlah eksekutor hukuman pancung karena semakin banyak pesakitan yang harus menjalani vonis hukuman mati dengan cara dipancung.
Begitu sulitnya mencari algojo, tenaga yang ada saja dimanfaatkan hingga usia senior. Salah seorang di antaranya, yang baru saja wafat di usia 70 tahun, adalah algojo paling senior yang telah memancung puluhan terhukum di Arab Saudi.
Menurut media tempatan, Ali Hamil Salami meninggal dunia di kediamannya di wilayah Jazan, selatan Saudi, kemarin, setelah sakit sekian lama.
Dia termasuk algojo terkenal dan paling lama bertugas sebagai eksekutor. Wafatnya algojo senior ini menimbulkan duka, termasuk dari Gubernur Jazan, pangeran Mohammed bin Naser bin Abdul Aziz, yang menyampaikan dukacita langsung ke keluarga Ali.(zar)