JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setidaknya 40 orang tewas setelah sebuah bus yang melakukan perjalanan dari Ibu Kota Kenya, Nairobi ke Kisumu, keluar jalur. Rata-rata korban tewas saat bus dalam keadaan terbalik.
Polisi khawatir jumlah korban tewas akan meningkat, dengan kemungkinan penumpang terperangkap di reruntuhan. “Atap bus itu robek,” kata seorang pejabat setempat dilansir dari BBC Rabu, (10/10).
Polisi mengatakan, sopir kehilangan kontrol dan jatuh ke lereng di jalur hitam kecelakaan yang terkenal. Polisi mengatakan, bus itu membawa 52 penumpang pada saat kecelakaan pada dini hari Rabu pagi.
Polisi khawatir jumlah korban tewas akan meningkat, dengan kemungkinan penumpang terperangkap di reruntuhan. “Atap bus itu robek,” kata seorang pejabat setempat dilansir dari BBC Rabu, (10/10).
Beberapa laporan media lokal menyebutkan jumlah total korban mencapai 42. Anak-anak diyakini berada di antara korban yang tewas.
Seorang saksi mata mendeskripsikan mendengar bunyi yang menderu panjang, lalu jeritan yang diikuti dengan dentuman keras. Surat kabar setempat menambahkan, sejumlah orang telah dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
Jalan raya di Kenya menjadi tempat yang sangat berbahaya dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menempatkan Kenya sebagai salah satu negara terburuk di dunia untuk keselamatan di jalan raya.
Desember lalu, sekitar 36 orang tewas dalam tabrakan antara truk dan bus Nairobi di sebuah jalan dekat Migaa di Kenya. Pada 2016, beberapa kendaraan dilalap api dalam kecelakaan yang melibatkan kapal tanker minyak di Naivasha, Kenya, yang menewaskan puluhan orang.(iml/jpg)