JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Empat orang akhirnya dinyatakan tewas di Provinsi Sichuan karena terperangkap di sebuah trotoar runtuh pada Ahad, (7/10). Dua dari mereka adalah pengantin baru dan dua lainnya seorang ayah dan putranya yang berusia 11 tahun. Lebih dari 400 penyelamat dan 100 ekskavator menghabiskan lebih dari dua hari mencari korban yang hilang. Ayah dan anak itu ditemukan tewas di tempat, sementara pasangan itu dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Putra tertua seorang ayah bernama Tang, 45 tahun, mengatakan kepada portal berita Tiongkok Thepaper.cn bahwa dia sedang mengobrol dengan ayahnya melalui aplikasi seluler ketika telepon tiba-tiba terputus. Dia mencoba menghubungi ayahnya berulang kali setelah koneksi putus, tanpa respon.
Tang, yang bekerja sebagai perwira polisi di Dazhou, mengatakan, dia telah meminta pihak berwenang setempat untuk menjelaskan mengapa jalan itu runtuh. “Mereka tidak salah, mereka hanya berjalan di jalan,” katanya dilansir dari SCMP pada Rabu (10/10).
Tang, yang bekerja sebagai perwira polisi di Dazhou, mengatakan, dia telah meminta pihak berwenang setempat untuk menjelaskan mengapa jalan itu runtuh. Pihak berwenang mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh jumlah rumah di dekat lokasi serta sifat yang rumit dari lubang pembuangan. Lubang itu berukuran sekitar 10 meter persegi dengan diameter dan hampir 16 meter dan diisi dengan air karena beberapa hari hujan.
Ayah pengantin perempuan, bermarga Mu, mengatakan, pasangan yang terperangkap di trotoar runtuh itu keduanya berusia 23 tahun, telah menikah pada 3 Oktober. Hanya empat hari sebelum kejadian. Keduanya pernah bekerja di Chengdu, Ibu Kota Sichuan, sang perempuan adalah perawat rumah sakit dan laki-lakinya adalah seorang kurir.
Mereka telah merencanakan untuk kembali ke Chengdu hari itu, kata Mu. Rekaman pengawasan di stasiun bus terdekat menunjukkan pemuda itu membeli tiket sebelum kecelakaan. Pasangan itu kemudian pergi ke supermarket dan membeli permen hadiah pernikahan untuk teman dan kolega mereka.(iml/jpg)