KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan akan meninjau proyek-proyek pemerintah senilai miliaran ringgit yang telah disetujui oleh pemerintahan Muhyiddin Yassin sebelumnya. Muhyiddin kalah dari Anwar Ibrahim dalam pemilu setelah Raja Malaysia menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.
Proyek yang akan diselidiki Anwar Ibrahim termasuk rencana mitigasi banjir dan paket bantuan pandemi. Anwar, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengatakan proyek puluhan miliar ringgit dalam bantuan Covid-19 selama masa Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri dialokasikan tanpa prosedur. Muhyiddin adalah perdana menteri dari Maret 2020 hingga Agustus 2021, dan sekarang memimpin oposisi.
“Saya ingatkan Muhyiddin, jangan tantang saya karena jelas ada beberapa proses dan prosedur yang tidak diikuti, dan ada perusahaan yang berkepentingan atau terkait dengan keluarga,” kata Anwar kepada wartawan.
Anwar mengatakan juga meneliti proyek mitigasi banjir baru-baru ini. Ia menambahkan bahwa pengeluaran 7 miliar ringgit telah disetujui melalui negosiasi langsung dan dia menghentikannya.
Anwar diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia bulan lalu, mengakhiri kebuntuan politik selama hampir seminggu setelah pemilihan umum menghasilkan parlemen yang digantung. Aliansi reformis Pakatan Harapan memenangkan kursi terbanyak dalam pemungutan suara, 82 dari 222, sementara koalisi Perikatan Nasional yang didominasi kelompok Islam Muhyiddin berada di urutan kedua dengan 73 kursi.
Klarifikasi Muhyiddin
Malaysia telah menghabiskan sekitar 83 miliar ringgit (USD 19 miliar) untuk bantuan terkait pandemi, termasuk 5 miliar ringgit untuk pembelian vaksin dan 21 miliar ringgit untuk subsidi upah. Muhyiddin membantah melakukan penyelewengan dana.
“Tidak ada satu sen pun yang masuk ke akun pribadi saya,” kata Muhyiddin.
Departemen Audit Nasional dan bank sentral akan menandai sebaliknya. Mereka mempersilakan Anwar Ibrahim untuk memeriksanya.
“Saya tidak takut diperiksa karena saya tahu saya tidak mengalihkan dana rakyat yang dipercayakan kepada pemerintah untuk digunakan membantu rakyat di masa sulit,” tulis Muhyiddin di Facebook.
Sumber: Jawapos.com
Editor: edwar Yaman