INTERNASIONAL

Ngerinya Pembantaian Anak-Anak di Thailand, Ditembak saat Sedang Tidur

Internasional | Sabtu, 08 Oktober 2022 - 08:12 WIB

Ngerinya Pembantaian Anak-Anak di Thailand, Ditembak saat Sedang Tidur
Petugas membawa peti berisi jenazah anak yang menjadi korban pembantaian biadab seorang pecatan polisi di Thailand. (MANAN VATSYAYANA/AFP)

BANGKOK (RIAUPOS.CO) – Para orang tua biasa menitipkan balita di pusat penitipan anak di kota kecil Na Klang di timur laut Thailand. Namun, seorang pria yang merupakan pecatan polisi melakukan penembakan brutal saat anak-anak sedang tidur.

Thailand berduka atas korban pembunuhan massal. Peti mati berisi mayat 22 anak yang tewas dalam penembakan brutal itu menjadi catatan kelam.


Wakil Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatupkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya diikuti oleh ambulans yang membawa mayat korban lainnya. Ia menyampaikan rasa duka dan marah

 “Semua orang di seluruh dunia yang mengetahui hal ini, akan merasa sangat tertekan dan sedih,” kata Anutin.

Anak-anak itu dibunuh pada Kamis (6/10/2022). Menurut saksi mata, pelaku menyerbu ke pusat penitipan anak dan mulai menembak dan menebas mereka yang ada di dalamnya. Total, 36 orang dibunuh.

Setelah kembali ke rumah, polisi mengatakan pelaku membunuh istri dan anaknya sebelum mengarahkan pistol ke dirinya sendiri.

“Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Itu adalah pemandangan yang tidak ingin dilihat siapa pun. Ini mengerikan,” kata Piyalak Kingkaew, yang memimpin tim penyelamat.

Timnya berbagi gambar dengan Reuters dari tempat pembantaian di pusat penitipan anak, yang menunjukkan tubuh kecil diletakkan di atas selimut. Mayat seorang anak laki-laki berbaju Manchester United terlihat di atas bed cover Winnie the Pooh di sebuah ruangan dengan dinding berhiaskan hewan kartun.

“Kami terbiasa melihat banyak jenazah, kami pernah mengalaminya, tapi kejadian ini yang paling mengerikan,” tambah Piyalak.

“Mereka adalah anak-anak kecil yang sedang tidur saat kejadian,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook