SALING MENGUNTUNGKAN

Cina Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Hubungan dengan AS

Internasional | Jumat, 07 Agustus 2020 - 16:12 WIB

Cina Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Hubungan dengan AS
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegaskan hubungan Cina dan Amerika Serikat sebenarnya selama ini saling menguntungkan. (FMPRC.GOV.CN)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegaskan hubungan Cina dan Amerika Serikat sebenarnya selama ini saling menguntungkan. Selain itu tak pernah ada yang hanya memanfaatkan di antara kedua belah pihak. Penjelasan itu menjawab keretakan hubungan antara AS dan Cina dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam wawancara dengan kantor berita negara Xinhua pada hari Rabu, (5/8), Wang menjelaskan kerja sama Cina-AS tidak pernah menjadi kasus satu pihak memberi bantuan kepada pihak lain, atau salah satu pihak mengambil keuntungan dari pihak lainnya. Kedua negara telah memperoleh banyak manfaat dari kerja sama yang menguntungkan, dan tidak ada yang dimanfaatkan atau ditipu.


"Kerja sama yang saling menguntungkan selama bertahun-tahun telah mengubah Cina dan AS menjadi komunitas dengan kepentingan bersama. Cina telah mencapai pertumbuhan pesat berkat keterbukaan dan kerja samanya dengan seluruh dunia, termasuk AS," ungkap Wang seperti dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina, Jumat (7/8).

Wang menambahkan pertumbuhan Cina yang terus berlanjut juga telah menciptakan permintaan yang berkelanjutan dan pasar yang sangat besar untuk AS dan negara lain.

Statistik menunjukkan bahwa hubungan bisnis Cina-AS mendukung 2,6 juta pekerjaan di Amerika dan membantu setiap keluarga Amerika menghemat  850 dolar AS setiap tahun.

Lebih dari 70 ribu bisnis di Amerika telah menanamkan modal di Cina dengan total volume penjualan sebesar 700 miliar dolar AS. Di antara mereka, 97 persen menghasilkan keuntungan.

"Bahkan, dengan gesekan perdagangan dan Covid-19, sebagian besar perusahaan Amerika di Cina masih ingin tinggal dan menggandakan investasi di Cina,” tegas Wang.

Dia menegaskan jika kerja sama Cina-AS tidak adil dan tidak timbal balik, hubungan kedua negara yang berlanjut selama beberapa dekade tak akan terjadi. Menurutnya globalisasi dan perdagangan bebas telah memberikan keuntungan pembangunan. Namun, memang juga menciptakan ketegangan bagi negara-negara dan mempengaruhi struktur ekonomi dan distribusi kepentingan.

"Ini harus ditangani melalui reformasi internal," ungkapnya. "Dalam dunia global saat ini, kepentingan negara saling terkait erat. Yang harus kita lakukan adalah menarik kekuatan satu sama lain untuk mencapai perkembangan bersama," tambahnya.

Lantaran Covid-19 berdampak pada ekonomi global, menurut Wang, Cina dan AS harus bekerja untuk saling menguntungkan dengan pijakan yang sama. Lalu menghentikan upaya pertikaian dan memajukan hubungan melalui kerja sama.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook