SWISS (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 20 orang tewas setelah pesawat kuno Perang Dunia II menabrak sisi gunung di Swiss Timur. Dilansir BBC pada Ahad, (5/8), pesawat jenis junker JU-52 HB-HOT itu membawa 17 penumpang dan 3 awak dalam penerbangan ketika berangkat pada Sabtu sore.
Operator JU-Air mengatakan, pihaknya sedih dengan berita itu dan telah menyiapkan saluran bantuan untuk kerabat. Sejauh ini, penyebab kecelakaan belum diketahui.
Meskipun ada saksi mata kecelakaan itu, wartawan BBC Imogen Foulkes mengatakan, penyelidikan atas yang terjadi saat itu akan memakan waktu. Pesawat itu tidak memiliki kotak hitam, dan lokasi Alpine yang terpencil dari kecelakaan itu berarti hanya ada sedikit radar yang memantau.
Berdasarkan situasi di lokasi jatuhnya pesawat, kami dapat menilai pesawat tersebut menabrak tanah hampir secara vertikal dengan kecepatan yang relatif tinggi, kata Daniel Knecht dari Swiss Safety Safety Investigation Board.
Seorang saksi yang berada di lereng gunung pada saat kecelakaan mengatakan, pesawat berbalik 180 derajat ke selatan dan jatuh ke tanah seperti batu. Dari 20 orang dalam penerbangan itu, 11 orang pria dan sembilan perempuan.
Juru Bicara Polisi Anita Senti mengatakan, para penumpang berusia antara 42 dan 84 tahun. Keluarga para korban telah dihubungi.
Pesawat itu jatuh sekitar 2.540 meter di atas permukaan laut. JU-Air menjalankan tur tamasya di skuadron pesawat vintage buatan Jerman dari lapangan udara militer Dubendorf dekat Zurich. CEO perusahaan tersebut, Kurt Waldmeier mengatakan, pesawatnya telah menjalani pemeriksaan pemeliharaan pada bulan Juli.
Dalam kecelakaan lain pada hari Sabtu, sebuah keluarga dengan empat orang termasuk dua anak muda tewas ketika sebuah pesawat kecil jatuh di Swiss Tengah.(ina/trz/jpg)