JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Malaysia mengirimkan misi repatriasi untuk memulangkan rakyatnya dari India. Itu menyusul situasi gelombang kedua penularan pandemi Covid-19 di negara tersebut yang mengkhawatirkan.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Seri Hishamuddin Tun Hussein mengemukakan hal itu di Putrajaya, Kamis (6/5).
"Pemerintah melalui kerja sama antara Kementerian Luar Negeri, Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA) dan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) akan melaksanakan misi repatriasi khusus bagi rakyat Malaysia termasuk Home Based Staff (HBS) serta tanggungan mereka daripada pelbagai agensi yang berada di wilayah utara dan barat India," katanya.
Dia mengatakan misi repatriasi ini akan dilaksanakan menggunakan pesawat sewa khusus dari Malaysia. "Pesawat tersebut akan berlepas ke New Delhi dan Mumbai, India dalam masa terdekat begitu urusan berkaitan termasuk izin penerbangan daripada Pemerintah India diperoleh," ungkap Hishamuddin.
Hishamuddin menegaskan keputusan untuk melaksanakan misi repatriasi ini dibuat secara bersama melibatkan pelbagai lembaga dan hasil pengamatan dan analisis yang dibuat oleh pejabat-pejabat Perwakilan Malaysia di India.
"Rakyat Malaysia yang dibawa pulang dalam misi ini diwajibkan menjalani uji Covid-19 sebelum berangkat dan tiba di Malaysia. Selain itu, mereka juga wajib menjalani karantina selama 14 hari di pusat karantina yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Hishamuddin.
Misi repatriasi kali ini, imbuh Hishamuddin, tidak melibatkan wilayah selatan dan timur India karena situasi di wilayah-wilayah yang dimaksud masih kondusif.
Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Malaysia di Chennai akan terus memantau situasi di wilayah-wilayah tersebut dan membuat penilaian terus bagi memastikan keselamatan serta kesejahteraan rakyat Malaysia di sana terus dijaga.
"Rakyat Malaysia di wilayah-wilayah utara dan barat India yang berhasrat untuk menyertai misi repatriasi ini diminta untuk mendaftar ke Komisi Tinggi Malaysia di New Delhi dan Konsulat Jenderal Malaysia di Mumbai melalui e-mail selambat-lambatnya pada Jumat (7/5) waktu India," katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi