WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden akan meminta semua warganya memakai masker selama 100 hari pertama pemerintahannya. Hal ini dilakukan untuk membatasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Dia mengatakan kepada CNN dirinya yakni langkah ini akan memberikan pengurangan signifikan dalam kasus Covid-19 jika setiap orang Amerika mengenakan masker. Dia juga memastikan akan memesan masker untuk dipakai di semua gedung pemerintah AS.
“Hari pertama saya dilantik saya akan meminta publik selama 100 hari untuk mengenakan masker. Hanya 100 hari, tidak selamanya,” terangnya seperti dilansir USA Today.
“Dan saya pikir kita akan melihat penurunan yang signifikan jika kita melakukannya, jika itu terjadi dengan vaksinasi dan masker untuk menurunkan angka secara signifikan,” lanjutnya.
Pakar konstitusi mengatakan Presiden AS tidak memiliki kewenangan hukum untuk memerintahkan warga Amerika memakai masker. Kendati demikian, Biden mengatakan dia dan Wakil Presiden Kamala Harris akan memberi contoh dengan mengenakan masker.
Diketahui, otoritas eksekutif presiden memang mencakup properti pemerintah AS. Dan Biden akan menggunakan kewenangannya itu.
“Saya akan mengeluarkan perintah tetap bahwa di gedung federal Anda harus memakai masker,” terangnya.
“Transportasi, transportasi antarnegara bagian, Anda harus memakai masker di pesawat, bus, dan sebagainya,” ujarnya.
Maskapai penerbangan bandara, dan sebagian besar sistem angkutan umum di AS, sudah mewajibkan semua penumpang dan pekerja untuk mengenakan masker.
Sebelumnya, Gedung Putih yang dipimpin Presiden Donald Trump telah menolak seruan dari para ahli kesehatan Amerika untuk mengamanatkan penggunaan masker dalam transportasi.
Biden juga mengatakan dia akan mempertahankan Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular AS, sebagai kepala penasihat medis untuk tim Covid-19 pemerintahan baru.
Dia juga siap divaksin di depan umum untuk menghilangkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin. Sebelumnya, tiga mantan Presiden AS, yakni Barack Obama, George W Bush dan Bill Clinton juga menyatakan siap disuntik di depan umum untuk menunjukkan vaksin itu aman.
“Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan vaksin untuk bekerja,” terangnya. Dia menambahkan apa yang dilakukan presiden dan wakil presiden itu penting.
Seperti diketahui, AS telah mencatat 14 juta korban dan 275.000 kasus kematian akibat Covid-19.
Sumber: CNN/News/USA Today
Editor: Hary B Koriun