JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tiongkok mendesak kepada pemerintah Hongkong untuk menindak tegas para demonstran yang telah menyerang kantor media Xinhua. Hongkongers melakukan unjuk rasa pada pada akhir pekan lalu dan berujung pada penyerangan ke kantor Xinhua yang merupakan media pemerintah Tiongkok.
Permintaan Tiongkok tersebut untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari demonstran Hongkong. Maklum saja, Hongkongers dikabarkan masih akan melakukan aksi lanjutan usai menyerang kantor Xinhua.
Aksi Hongkongers tak hanya menyerang kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah Tiongkok, massa juga melakukan pengrusakan terhadap gedung-gedung lainnya pada akhir pekan lalu. Dalam aksi tersebut, petugas keamanan Hongkong sebenarnya sudah melakukan tindakan tegas yang berakibat dua orang yang disebut sebagai pengunjuk rasa dalam kondisi kritis usai aparat keamanan melakukan pembubaran secara paksa.
Tiongkok lantas meminta aparat keamanan Hongkong bertindak lebih tegas. Maklum saja, dengan adanya kabar dua pengunjuk rasa dalam kondisi kritis, Hongkongers dikabarkan akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Hongkongers sendiri menyerang kantor Xinhua setelah dalam editorial media pemerintah Tiongkok tersebut mengkritik aksi demonstrasi selama ini. Dalam tulisannya, para demonstran disebut naif dan menyebut mereka ditakdirkan untuk gagal dan lantaran melakukan kekerasan mereka akan mendapat hukuman berat.
Selama lima bulan terakhir protes anti-pemerintah di bekas jajahan Inggris tersebut memang sulit dikendalikan. Kondisi tersebut menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Xi Jinping sejak dia menjadi pemimpin Tiongkok pada akhir 2012. Para pengunjuk rasa marah karena campur tangan yang besar dari Tiongkok sehingga mengekang kebebasan Hongkong, termasuk sistem hukumnya. Pengunjuk rasa mengklaim pusat keuangan Asia kembali ke pemerintahan Tiongkok pada 1997. Tuiongkok sendiri menyangkal tuduhan Hongkongers tersebut.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi