INTERNASIONAL

Korut Tembakkan Rudal ke Jepang, WNI Diimbau Patuhi Pemerintah

Internasional | Rabu, 05 Oktober 2022 - 05:00 WIB

Korut Tembakkan Rudal ke Jepang, WNI Diimbau Patuhi Pemerintah
Ilustrasi: Rudal balistik ditembakkan dari Korea Utara. (ISTIMEWA)

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) terutama di Prefektur Aomori dan Hokkaido untuk senantiasa mematuhi imbauan pemerintah setempat terkait tembakan peluru kendali (rudal) Korea Utara yang melintasi wilayah Utara Jepang, Selasa (4/10/2022) pagi.

“Kami meminta WNI untuk mengikuti imbauan dari pemerintah setempat,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tokyo Ali Sucipto di Tokyo, Selasa (4/10/2022).


Ali menjelaskan pihaknya juga membuka hotline 24 jam yang bisa dihubungi di nomor +818035068612 dan +818049407419 untuk KBRI Tokyo dan +818031131003 untuk KJRI Osaka.

“WNI kita boleh menghubungi kapan saja, juga ada email di konsuler kami. Kalau teman-teman mau mengirimkan email juga boleh, kita punya WA (WhatsApp) grup KBRI Tokyo dan KJRI Osaka dan perwakilan masyarakat yang ada di Jepang,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga membuat pengumuman apabila terjadi kejadian luar biasa, seperti adanya badai Namnadol beberapa waktu lalu.

“Jadi kami menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia supaya hati-hati mengikuti imbauan dari pemerintah setempat kalau ada apapun pasti bisa melaporkan melalui WA grup itu,” katanya.

Berdasarkan data Imigrasi Jepang hingga Juli 2022, terdapat 936 WNI yang berada di Prefektur Hokkaido dan 166 WNI di Aomori dari total 59.820 WNI yang ada di seluruh wilayah Jepang.

Korut dilaporkan telah menembakkan rudal balistik ke wilayah utara Jepang pada Selasa (4/10) pagi pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Aksi tersebut memicu peringatan bagi penduduk untuk berlindung dan penangguhan sementara operasi kereta.

Rudal tersebut melintasi Jepang sekitar satu menit dan mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara itu sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. Rudal tersebut terbang sejauh 4.600 kilometer ke ketinggian maksimum 1.000 kilometer.

Pemerintah Jepang memastikan tidak mengambil langkah apapun untuk menghancurkan rudal itu.(ant)

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook