TANDATANGANI DEKLARASI

Pemimpin Politik Malaysia Desak PM Nadjib Mundur

Internasional | Sabtu, 05 Maret 2016 - 00:03 WIB

Pemimpin Politik Malaysia Desak  PM Nadjib Mundur
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan para pimpinan partai politik, oposisi dan tokoh politik saat konferensi pers mendesak PM Nadjib Tun Razak mundur dari jabatannya.

PETALING JAYA (RIAUPOS.CO) - Para pemimpin dari partai oposisi di Malaysia menyatukan kekuatan untuk memaksa pengunduran diri Perdana Menteri Najib Tun Razak, yang  dituduh melakukan korupsi, sesudah uang sebesar US$700 juta atau sekitar Rp9,1 triliun ditemukan dalam rekening bank pribadinya.

Para pemimpin politik ini mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani oleh para politisi puncak yang berasal dari partai berkuasa, partai oposisi dan kelompok-kelompok masyarakat sipil.

Baca Juga :Konsul Malaysia Sambut Baik Program Media Visit SPS Riau ke Melaka

"Mereka  ini telah menunjukkan komitmennya dalam bentuk deklarasi mendesak mundurnya Nadjib dan perlunya  melaksanakan reformasi setelah dia tidak lagi perdana menteri," kata mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad pada konferensi pers yang dihadiri oleh mantan wakil presiden UMNO Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Menteri Besar Selangor Datuk Seri Azmin Ali.

Hadir pula mantan Menteri Besar Kedah Datuk Seri Mukhriz Mahathir, Penasihat DAP Lim Kit Siang, mantan presiden MCA Tun Dr Ling Liong Sik, presiden Amanah Mohamad Sabu dan mantan presiden Kita Datuk Zaid Ibrahim.

"Kita semua warga Malaysia mengekspresikan pandangan kami dan mengundang semua orang Malaysia untuk menunjukkan dukungan mereka untuk gerakan ini," kata Dr Mahathir.

"Dan kemudian, kita dapat memiliki ide untuk keinginan rakyat. Kami berharap setelah konferensi pers ini, kita bisa mendapatkan lebih banyak orang untuk menandatangani deklarasi tersebut," katanya.

Setelah membaca 37 poin deklarasi, Dr Mahathir menandatangani dokumen diikuti oleh istrinya, Tun Dr Siti Hasmah Mohd Ali dan kemudian yang lain.

Mereka termasuk di antara 50 orang pertama yang membentuk kelompok inti yang menandatangani deklarasi tersebut.

Mereka menyerukan agar seluruh warga negara itu untuk ‘’bergabung bersama kami menyelamatkan Malaysia dari pemerintahan yang dipimpin oleh Najib Razak’.

Pernyataan dari kelompok ini juga meminta agar orang-orang yang terlibat dalam penutupan kasus korupsi Nadjib Razak untuk dipecat dari jabatan mereka.

Kantor berita Reuters menyatakan mereka meminta agar lembaga kepolisian dan badan antikorupsi dikembalikan, sesudah langkah Nadjib Tun Razak mengabaikan temuan mereka dan memecat orang-orang yang menyelidikinya.

Namun tuduhan korupsi ini ini dibantah oleh Nadjib Tun Razak yang menyebut bahwa dana itu berasal dari lembaga penanaman modal milik negara.

Belum lama ini, bekas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan keluar dari UMNO, partai yang kini dipimpin oleh Razak, sebagai protes terhadap apa yang ia sebut sebagai ’dukungan partai terhadap korupsi’.(BBC/asiaone/zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook