Perang di Ukraina Masih Memanas, Rusia Siapkan Wajib Militer Jilid II

Internasional | Selasa, 03 Januari 2023 - 07:00 WIB

Perang di Ukraina Masih Memanas, Rusia Siapkan Wajib Militer Jilid II
Ilustrasi tentara Rusia berpatroli di Ukraina. Ukraina menduga adanya ancaman mobilisasi parsial wajib militer lanjutan yang bakal dilakukan oleh Rusia. (REUTERS)

KIEV (RIAUPOS.CO) – Ukraina menduga adanya ancaman mobilisasi parsial wajib militer lanjutan yang bakal dilakukan oleh Rusia. Menteri Pertahanan Ukraina memperingatkan bahwa mobilisasi darurat militer terbaru dari Rusia akan menutup perbatasan khusus untuk laki-laki.

“Perbatasan khusus laki-laki akan ditutup dalam satu minggu atau lebih,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Reznikov.


Pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia tengah mempersiapkan perintah mobilisasi wajib militer lanjutan untuk perang melawan Ukraina. Pejabat Ukraina meminta warga bersiap.

 “Otoritas Rusia akan menutup perbatasan untuk laki-laki, mengumumkan darurat militer dan memulai gelombang mobilisasi lainnya,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dalam bahasa Rusia dalam pernyataan video yang ditujukan kepada rakyat Rusia.

Kepala Direktorat Intelijen Militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada BBC bahwa seruan baru ke garis depan di Rusia mungkin akan dimulai paling cepat 5 Januari. Diperkirakan gelombang baru mobilisasi sebagian besar akan berfokus pada kota-kota besar Rusia dalam operasi militer khusus di Ukraina.

Selama 10 bulan invasi, Rusia sudah kehilangan kapal penjelajah andalannya Moskva yang mundur dari Kiev, Kharkiv, dan Oblast Kherson. Rusia juga kehilangan lebih dari 100.000 tentara di Ukraina.

Setelah kekalahan di Oblast Kharkiv pada September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gelombang pertama mobilisasi darurat militer pertama di Rusia. Lebih dari 300 ribu orang direkrut menjadi tentara Rusia.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada 1 November 2022 bahwa tidak diperlukan perintah mengakhiri mobilisasi. Sedangkan pada 7 Desember 2022, Putin mengatakan dia tidak berencana menggulirkan mobilisasi baru. Itu karena saat ini sudah 150.000 dari 318.000 wajib militer bertempur di Ukraina. Separo lainnya masih berlatih atau bertugas di Rusia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook