RIO DE JANEIRO (RIAUPOS.CO) - Negara dengan iklim tropis dan mendapatkan sinar matahari yang lebih lama, ternyata tak luput dari serangan wabah virus corona. Seperti halnya Indonesia yang beriklim tropis dan dilalui Garis Khatulistiwa, Brazil juga merasakan serangan yang sama.
Yang menarik, pihak berwenang Brazil melaporkan tentan seorang perempuan yang berasal dari sebuah desa di pedalaman Hutan Amazon, dinyatakan terinfeksi virus corona.
Kementerian Kesehatan Brazil, menuturkan, perempuan berusia 20 tahun itu merupakan anggota suku Kokama yang berada di Distrik Santo Antonio do la dekat dengan perbatasan Kolombia, sekitar 880 kilometer dari sungai Amazon.
Perempuan tersebut menjadi pasien corona pertama yang berasal dari suku pedalaman. Selain Kokama, Brazil memiliki lebih dari 300 suku pedalaman lainnya.
Sementara itu, empat kasus virus corona juga telah ditemukan di Distrik Santo Antonio do la, salah satunya seorang dokter.
Dilansir The Guardian, Kamis (2/4/2020), seorang petugas Dinas Kesehatan Suku Pedalaman, Sesai, menuturkan, perempuan berusia 20 tahun itu merupakan seorang pekerja medis yang sering menjalin kontak dengan sang dokter.
Ia menjadi satu-satunya orang yang dinyatakan positif corona dari 27 orang lainnya yang ikut diperiksa karena menjalin kontak dengan sang dokter.
Perempuan 20 tahun itu dikabarkan tidak mengalami gejala corona dan saat ini tengah dikarantina di rumah bersama keluarganya.
Sementara itu, sang dokter diketahui terpapar corona setelah melakukan perjalanan ke selatan Brazil dan bertemu dengan suku Tikunas, suku terbesar di Amazon yang memiliki lebih dari 30 ribu anggota. Suku Tikunas diketahui tinggal di kawasan utara Amazon dekat dengan perbatasan Kolombia dan Peru.
Kasus virus corona ini meningkatkan kekhawatiran akan risiko penyebaran penyakit Covid-19 akibat virus corona terhadap masyarakat rentan di daerah pedalaman.
Ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatiran bahwa penyebaran corona di kalangan suku pedalaman Brazil bisa jadi mematikan dan semakin mengancam kehidupan orang-orang pedalaman yang merupakan suku asli Brazil.
Sumber: The Guardian/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun