Messing berharap dirinya dan suami bisa segera pulang ke Jerman. Tak mengapa jika suaminya harus menjalani masa hukuman penjara. Dia akan setia menanti. Setidaknya, hidup di negara sendiri jauh lebih baik jika dibandingkan hidup di kamp yang masih dipenuhi simpatisan ISIS.
Messing berpeluang pulang. Bahkan, anaknya sudah dicek perwakilan dari Jerman untuk melihat identitasnya. Para perempuan yang berasal dari negara-negara Barat sangat takut untuk berbicara dengan orang asing. Terutama pria. Sebab, perempuan-perempuan yang masih yakin ISIS bakal bangkit akan menyerang mereka. Saat malam, tenda mereka akan dibakar habis. Beberapa perempuan dari negara-negara Barat juga tetap kukuh mendukung ISIS.
’’Ini adalah pilihan saya. Di Belgia, saya tidak bisa memakai niqab,’’ ujar Umm Usma, perempuan berdarah Maroko-Belgia. Dulu dia adalah seorang perawat.