TINGGAL DI KAMP PENAMPUNGAN

Kondisi Sengsara Anggota ISIS Kini Pasca-Kalah Perang

Internasional | Minggu, 14 April 2019 - 20:05 WIB

Kondisi Sengsara Anggota ISIS Kini Pasca-Kalah Perang
Kamp Al Hol, Syria yang menjadi tempat penampungan bagi perempuan dan anak-ana, setelah ISIS kalah di Iraq dan Syria. (getty images/bbc)

Messing berharap dirinya dan suami bisa segera pulang ke Jerman. Tak mengapa jika suaminya harus menjalani masa hukuman penjara. Dia akan setia menanti. Setidaknya, hidup di negara sendiri jauh lebih baik jika dibandingkan hidup di kamp yang masih dipenuhi simpatisan ISIS.

Messing berpeluang pulang. Bahkan, anaknya sudah dicek perwakilan dari Jerman untuk melihat identitasnya. Para perempuan yang berasal dari negara-negara Barat sangat takut untuk berbicara dengan orang asing. Terutama pria. Sebab, perempuan-perempuan yang masih yakin ISIS bakal bangkit akan menyerang mereka. Saat malam, tenda mereka akan dibakar habis. Beberapa perempuan dari negara-negara Barat juga tetap kukuh mendukung ISIS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Ini adalah pilihan saya. Di Belgia, saya tidak bisa memakai niqab,’’ ujar Umm Usma, perempuan berdarah Maroko-Belgia. Dulu dia adalah seorang perawat.

ISIS menggunakan perempuan dan anak-anak sebagai tameng hidup saat perang terjadi. Mereka meletakkan kendaraan di depan tenda-tenda tempat para perempuan dan anak-anak tinggal. Padahal, mereka tahu kendaraan itu akan jadi sasaran pengeboman dari udara. Kini ketika perang usai, para perempuan itu harus bersusah payah bertahan hidup sendirian di tengah gurun.(sitiaisyah/c5/dos)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook