KESEHATAN

Departemen Obgin dan RS UNRI Gelar Pemeriksaan Skrining Anemia serta USG Gratis di Puskesmas Minas

Infotorial | Selasa, 22 Agustus 2023 - 15:25 WIB

Departemen Obgin dan RS UNRI Gelar Pemeriksaan Skrining Anemia serta USG Gratis di Puskesmas Minas
Para Tenaga Kesehatan dan Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan Staf Pengajar SMG Obstetri dan Ginekologi FK UNRI- RSUD Arifin Achmad foto bersama saat melakukan Pemeriksaan Skrining Anemia di Puskesmas Minas, Selasa (15/8/2023). (FAKULTAS KEDOKTERAN UNRI FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNRI dan RS UNRI pada Selasa (15/8/2023) lalu menggelar kegiatan pemeriksaan skrining anemia dan status gizi serta pemeriksaan USG gratis di wilayah kerja Puskesmas Minas. 

Kegiatan ini digelar dalam rangka Deteksi Kehamilan dengan resiko Stunting dengan pendekatan pemeriksaan kadar Hb dan Lingkar Lengan Atas pada semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Minas.


Kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga kesehatan dan para akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan staff pengajar di SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNRI - RSUD Arifin Achmad yaitu oleh dr Muhammad Yusuf SpOG Subsp FER. DMAS MKes, dr Noviardi SpOG (K), dr Sri Wahyu Maryuni SpOG (K), dr Febriani SpOG (K) dan dr Jojor Sihotang SpOG MKed Klin, serta Kepala Puskesmas dr Hj Hidayati Jasri.

Menurut dr Noviardi SpOG (K), acara ini merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi kehamilan yang berisiko untuk terjadinya stunting dengan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil, di mana bila didapatkan angka kurang dari 11 g/dl merupakan kondisi anemia pada kehamilan dan status gizi yang diukur dari parameter LILA ( Lingkar LEngan Atas) yaitu bila didapatkan LILA  kurang dari 23,5 cm mencerminkan status gizi  yang kurang pada ibu hamil selama sebelum kehamilan sampai masa kehamilan.

Apalagi, stunting juga disebut kerdil atau pendek suatu kondisi di mana kegagalan untuk tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi di seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hal yang menjadi perhatian besar Indonesia termasuk dalam negara dengan kesenjangan terbesar pada Global Nutrisi Report 2020.

Data dari Survei Status Gizi Bayi Indonesia (SSGBI) 2019 telah mengungkapkan angka yang memprihatinkan, dengan prevalensi stunting mencapai 27,67%. Kabupaten Siak, salah satu wilayah yang tidak luput dari permasalahan ini, mengalami peningkatan angka stunting sebesar 3 persen dalam dua tahun terakhir, yaitu dari 19% pada 2021 menjadi 22% pada 2022. 

Dengan tujuan untuk mencegah peningkatan angka stunting ini, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan skrining anemia dan status gizi kepada ibu hamil. Langkah ini diambil karena stunting pada anak seringkali bermula dari kondisi gizi buruk pada ibu hamil.

"Pemeriksaan ultrasonografi juga dilakukan dalam upaya deteksi kemungkinan adanya potensi kearah stunting pada 1000 HPK pada pengabdian ini ," ujarnya

Sementara itu, Kepala Puskemas dr Hj Hidayati mengatakan kegiatan ini diikuti 50 orang serta seluruh tim petugas pelayanan di wilayah kerja Puskesmas Minas.

Sebenarnya angka stunting di WIlayah kerja kami sudah mencapai hampir 1 % yang artinya dengan program kami yang sudah berjalan kami dapat menurunkan angka stunting sesuai dengan harapan Pak Jokowi bahkan dibawah target tahun 2024 yang diharapkan  berada di bawah 14 %.

"Visi kami kedepan kami akan menurunkan angka stunting sampai angka nol / Zero ditahun 2025 nanti. Kami berterimakasih kepada FK UNRI -RSUD Arifin Achmad dan seluruh Masyarakat Kabupaten Siak, juga kepada Dekan FK Unri, Ketua LPPM UNRI, yang telah memfasilitasi acara ini dengan baik," tegasnya. (Ayi/C)

 

Laporan: Tari Hasriza (Pekanbaru)

Editor; E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook