Jalan Lintas Tengah Rusak Parah

Indragiri Hulu | Jumat, 28 Oktober 2022 - 12:54 WIB

Jalan Lintas Tengah Rusak Parah
Mobil truk angkutan batu bara nyaris tumbang ketika melintas di Jalan Lintas Tengah di Kecamatan Peranap, yang mengganggu arus lalu lintas hingga macet, Kamis (27/10/2022). (WARGA KECAMATAN PERANAP UNTUK RIAU POS)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Ruas Jalan Lintas Tengah yang menghubungkan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)-Kuantan Singingi (Kuansing) masih saja dikeluhkan warga yang melintas di daerah itu. Hal ini akibat kondisi Jalan Lintas Tengah dalam kondisi rusak parah.  

Banyak faktor yang menjadi penyebab, Jalan Lintas Tengah mengalami rusak berat. Selain keterbatasan anggaran untuk perbaikan Jalan Lintas Tengah, juga diperparah oleh angkutan batu bara di daerah itu.


Kondisi terparah itu, khususnya di Kabupaten Inhu berada di Kecamatan Pasir Penyu, Kecamatan Sungai Lala, Kecamatan Kelayang dan Kecamatan Peranap. Kondisi yang ada diperparah oleh musim hujan dan hilir-mudiknya angkutan batu bara.

"Jarak tempuh Rengat-Peranap itu, biasanya cukup dalam waktu dua jam. Namun untuk saat ini bisa mencapai empat hingga lima jam, apalagi ada truk yang tumbang. Hal ini disebabkan oleh kondisi Jalan Lintas Tengah mengalami rusak berat," ujar salah seorang warga Kecamatan Kelayang, Usman, Kamis (27/10).

Menurutnya, dari tahun ke tahun kondisi Jalan Lintas Tengah terus mengalami rusak. Apalagi sejak transportasi angkutan batu bara, melintasi di Jalan Lintas Tengah dari Kecamatan Peranap menuju Jalan Lintas Rengat-Tembilahan.

"Harus sampai kapan masyarakat menderita akibat Jalan Lintas Tengah ini. Sudah jelas akibat Jalan Lintas Tengah ini rusak, berdampak kepada perekonomian masyarakat," tegasnya.

Ditempat terpisah, Ketua DPRD Inhu, Elda Suhanura SH MH ketika dikonfirmasi menegaskan, sudah seharusnya pihak pelaku usaha penambangan untuk melakukan kajian tentang angkutan (hauling).

"Masyarakat menyebutkan salah salahsatu penyebab jalan rusak akibat angkutan batubara. Makanya saya tegaskan, agar pelaku usaha jeli dan melakukan kajian," tegasnya.

Menurutnya, bisa saja angkutan batubara tersebut melalui jalur sungai yakni Sungai Indragiri. Karena membuat jalan baru atau jalan produksi tidak akan mungkin dilakukan akibat anggarannya besar.

Untuk angkutan jalur sungai sambungnya, bukan hal baru. Sebab, beberapa daerah seperti di Kalimantan yang juga produksi batubara, juga menggunakan jalur sungai. "Jika ini bisa dilakukan, maka akan dapat mengurangi kerusakan di Jalan Lintas Tengah," sebutnya.(gem)

Laporan RAJA KASMEDI, Rengat

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook