RENGAT (RIAUPOS.CO) - Komandan Rayon Militer (Danramil) 05/Peranap Lettu Chb Revolkar Siregar memastikan tidak ada keterlibatan oknum TNI dalam aksi pemukulan salah seorang warga Desa Pematang Kecamatan Batang Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Karena penyebab unjuk rasa warga lima desa di Kecamatan Batang Peranap yang berujung pada pembakaran aset perusahaan pada Selasa (14/6/2022), dilatarbelakangi kasus pemukulan warga oleh oknum sekuriti PT Sinar Reksa Kencana (SRK), beberapa waktu lalu.
"Saya sudah cross check kepada semua pihak. Mulai dari pihak perusahaan, desa hingga lainnya, tidak ada oknum TNI aktif dipekerjakan sebagai sekuriti. Apalagi hingga terjadi pemukulan warga," tegas Danramil 05/Peranap, Lettu Chb Revolkar Siregar, Rabu (15/6/2022).
Dijelaskannya, pascapemukulan warga oleh oknum sekuriti PT SRK beberapa bulan lalu, pihaknya langsung turun ke lokasi. Karena sempat diisukan warga, bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum sekuriti yang juga oknum TNI.
Dari hasil turun lapangan itu, hanya diketahui bahwa oknum sekuriti tersebut sering memakai baju kaos loreng.
"Kebanyakan masyarakat, ketika seseorang sering memakai baju loreng, dikira TNI," ungkapnya.
Tidak hanya itu, pascapemukulan, pihaknya juga sudah mensosialisasikan kepada kepala desa dan warga bahwa tidak ada keterlibatan oknum TNI dalam kejadian tersebut. Bahkan kepada pihak perusahaan, terutama kepada petugas keamanan atau sekuriti, agar tidak lagi memakai baju loreng.
"Tidak ada dan tidak dibenarkan TNI aktif diperbantukan sebagai sekuriti perusahaan," tambahnya.
Ketika ditanya situasi keamanan pascaunjuk rasa hingga terjadi pembakaran aset perusahaan, Danramil menyebutkan sudah kondusif.
"Mudah-mudahan masing-masing pihak dapat menahan diri hingga situasi kondusif ini terus terjaga," harapnya.
Laporan: Kasmedi (Rengat)
Editor: Edwar Yaman