BOR CAPAI KEDALAMAN 60 METER

Di Inhu, Sumur Bor Warga Keluarkan Gas

Indragiri Hulu | Jumat, 11 Maret 2022 - 17:32 WIB

Di Inhu, Sumur Bor Warga Keluarkan Gas
Pekerja sumur bor berupaya memadamkan api yang keluar dari sumur bor milik warga Desa Pelangko Kecamatan Kelayang, Jumat (11/3/2022). (PERANGKAT DESA PELANGKO FOR RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Warga Desa Pelangko, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), dihebohkan oleh galian sumur bor milik warga yang mengeluarkan gas. Bahkan, gas yang menyembur tersebut dapat menghasilkan api.

Kejadian itu terjadi di RT 11/RW 001 Dusun I Desa Pelangko, Kecamatan Kelayang. Sementara, sumur bor tersebut, milik warga setempat atas nama Hendra (48). "Sumur itu persis berada di depan rumah Hendra," ujar Kepala Desa (Kades) Pelangko Syafri KH, Jumat (11/3/2022).


Menurutnya, sumur bor tersebut sedianya digali untuk menambah kedalaman. Akibat air yang dikeluarkan dari sumur tersebut kurang jernih. Sedangkan sumur yang lama dengan kedalaman sekitar 40 meter.

Ketika mesin bor sudah mencapai kedalaman sekitar 60 meter dari atas permukaan tanah, tiba-tiba pekerja sumur mencium aroma mirip gas yang keluar dari pipa galian sumur tersebut. "Pekerjaan penambahan kedalaman sumur itu dimulai sejak Kamis (10/3/2022) kemarin," tambahnya.

Pekerjaan penambahan kedalaman sumur bor tersebut, terpaksa dihentikan setelah adanya semburan gas. Apalagi setelah salah seorang pekerja mencoba menyalakan korek api diujung pipa sumur bor dapat mengeluarkan api.

Atas kejadian tersebut dan belum pernah terjadi sebelumnya, Kades melaporkan hal itu ke Polsek Kelayang. "Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, kami berkoordinasi dengan Polsek Kelayang," terangnya.

Sementara Kapolsek Kelayang, AKP Osben Samosir SH dikonfirmasi mengatakan bahwa, pihaknya telah memasang garis polisi sekitar sumur bor tersebut. "Sudah dipasang garis polisi dan api pada pipa sumur bor sudah dipadamkan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdakab Inhu, Bakri ST mengatakan bahwa pihaknya sudah koordinasi dengan pihak PT Pertamina dan KPBD Inhu. "Dugaan sementara, fenomena itu disebabkan oleh gas rawa," katanya.

Karena pada umunya di daerah Kecamatan Kelayang, dengan kedalaman di atas 40 meter akan muncul gas rawa. Namun demikian, saat ini masih menunggu hasil turun lapangan yang dilakukan pihak PT Pertamina. "Kita tunggu dulu hasil cek lapangan yang dilakukan Pertamina," terangnya.

Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook