RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Elis Julinarti DCN MKes mengimbau agar mewaspadai cuaca panas yang terjadi. Karena cuaca panas yang terjadi bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.
Hal ini disampaikannya untuk menyikapi siaran pers yang rilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain itu juga sebagai tindaklanjut arahan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sudah seharusnya kita mewaspadai cuaca panas yang terjadi. Karena akan berdampak buruk terhadap kesehatan. Hal ini diperkuat melalui siaran pers BMKG dan arahan Kemenkes," ujar Kepala Diskes Inhu, Elis Julinarti DCN MKes, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, berdasarkan pantauan BMKG, cuaca panas yang terjadi dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Bahkan, para pakar iklim menyimpulkan bahwa, tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang menjadi lebih sering.
Akibat cuaca panas yang terjadi sebutnya, berpotensi terhadap berbagai penyakit yang dapat menyerang warga. Apalagi bagi warga yang tidak melakukan persiapan yang baik dan benar dalam menghadapi cuaca panas saat ini.
Dampak yang dapat terjadi akibat cuaca panas itu seperti, Dehidrasi, Heatstroke dan iritasi kulit yang ditandai dengan kelelahan, kulit kering serta warna air kencing keruh. Kemudian, sakit kepala sebelah (migrain) akibat terpapar panas matahari ataupun terpapar polusi yang berlebihan.
Selain itu, bisa juga berdampak terhadap panas dalam akibat kondisi cuaca. "Potensi gangguan kesehatan akibat cuaca panas diperparah ketika mengkonsumsi gorengan atau makanan pedas," ungkapnya.
Untuk itu harapnya, dengan kondisi yang ada saat ini agar mengurangi aktivitas di luar ruangan serta mencegah dehidrasi dengan mengkonsumsi cukup air. "Apabila mengalami gejala penyakit akibat cuaca panas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," harapnya.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Rinaldi
