TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) -- Warga Kota Tembilahan dalam dua hari terakhir ini, terpaksa harus mengalami pemadaman listrik, dan padamnya aliran listrik secara mendadak ini terjadi saat memasuki waktu Magrib.
Pelanggan PLN Tembilahan, menyebutnya dengan petaka mati lampu saat senja tiba bahkan mereka menganggap hal itu sebagai musibah padamnya listrik.
"Udah dua senja ini listrik di Tembilahan mati. Yang anehnya kenapa mati disaat masuk waktu shalat magrib," keluh Liza, salah seorang pelanggan PLN di Tembilahan, Selasa (14/4) malam.
Keluhan yang sama juga dikemukakan pelanggan lainnya, Faisal. Sebagai pelanggan, dia meminta pihak PLN bekerja cepat dan profesional dan tidak menjadikan keterbatasan sebagai pembenaran dengan kerapnya terputus pasokan listrik.
"Kewajiban kami sebagai masyarakat selalu dituntut. Bahkan dengan sanksi yang jelas jika kami tidak bisa memenuhinya," keluh Faisal.
Harusnya kalau PLN benar profesional, jika ada pemadaman, apalagi kejadian seperti ini sudah hampir setiap hari. Bahkan katanya beberapa kali dalam sehari. PLN juga harus berani bertanggungjwab.
"Misalnya dengan memberikan kompensasi pemotongan pembayaran, atau apapun teknis lainnya. Jangan hanya pandai dan tegas menuntut hak. Kapan PLN yang notabenenya pelayan publik bisa professional," katanya seraya bertanya.
Sementara itu Manager PLN Tembilahan, M Hosen mengatakan padamnya listrik akibat adanya gangguan kabel JTM 20 KV yang putus disekitar PLTU. Saat itu pihaknya langsung melakukan perbaikan.
"Kami mohon maaf karena padamnya listrik di sebagian besar kota Tembilahan,"katanya singkat.
Laporan: Indra Effendy (Tembilahan)
Editor: Erizal