Setiap Hari Warga Sungai Perak Hirup Jerebu

Indragiri Hilir | Selasa, 11 April 2023 - 10:01 WIB

Setiap Hari Warga Sungai Perak Hirup Jerebu
Jerebu tebal menempel di bagian atap rumah warga di Kelurahan Sungai Perak, Kecamatan Tembilahan, Ahad (9/4/2023). (INDRA EFFENDI/RIAU POS.CO)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Warga Kelurahan Sungai Perak, Kecamatan Tembilahan mengeluh, setiap hari harus menghirup jerebu yang diduga berasal dari pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan.

Kondisi demikian menurut warga sudah berlangsung cukup lama. Namun belum ada titik penyelesaiannya. Termasuk dari pihak PLTU itu sendiri. Padahal jika dibiarkan efeknya bisa berakibat fatal bagi masyarakat. 


Berdasarkan pantauan Riau Pos, asap hitam pekat tampak keluar dari cerobong pembakaran PLTU di Parit 23 Tembilahan. Semburanya berubah-berubah, tergantung arah angin bertiup.

Seperti disampaikan Ketua RW 07 Parit Cinta Kasih, Kelurahan Sungai Perak, Lanain, yang mengatakan mayoritas warga di sana mengonsumsi air hujan. Namun setelah aktivitas PLTU, warga menjadi kesulitan mendapat pasokan air bersih.

"Umumnya warga di sini meminum air hujan," kata Lanain, Ahad (9/4). Bahkan saat ini jika ditampung air hujan itu dalam salah satu tempat dalam waktu satu bulan ketebalan debunya bisa mencapai satu jari.

Dia berharap persoalan tersebut tidak sampai berlarut-larut dan segera dicarikan jalan keluarnya. Sebab, jika tidak maka dia khawatir kondisi demikian akan berdampak pula pada kesehatan.

Apa yang menjadi keluhan Lanain, juga disampaikan Imam Masjid Jami’ Al Mukarrabin Ustaz Rafi’i. Dia menjelaskan jerebu semakin kuat dirasakan apabila tiupan angin mengarah ke permukiman masyarakat Sungai Perak.

"Kalau lantai Masjid tidak disapu maka debu hitamnya sangat kelihatan. Telapak kaki yang kita injakkan saja ikut hitam," keluhnya.

Menanggapi masalah itu Ketua Komisi III DPRD Indragiri Hilir (Inhil) Iwan Taruna, meminta masyarakat membuat pengaduan resmi agar mereka bisa menindak lanjuti dan mencarikan solusinya.

"Biar kita bisa panggil pihak PLTU untuk masalah ini," jawab Iwan. Demikian pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Inhil, Azwir. Pihaknya berencana akan turun ke lokasi untuk mengetahui apa sebenarnya yang sedang dialami masyarakat Sungai Perak.

"Besok kita akan ke lokasi," jawab mantan Camat Kemuning ini singkat. Sementara itu manajer PLTU Tembilahan Wahyono, saat dikonfirmasi Riau Pos, membantah isu tersebut.

Menurutnya, mereka sudah turun ke lapangan dan bertemu dengan lurah dan masyarakat. "Pada saat di lapangan kemarin tidak ditemukan debu tersebut," jawab Wahyono.

Oleh sebab itu, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi apakah jerebu itu dari sisa pembakaran PLTU atau bukan. Namun mereka tetap berkoordinasi dengan lurah setempat, jika ditemukan kembali jerebu tersebut agar segera menginformasikan ke PLTU.

"Dan jika jerebu tersebut benar hasil dari sisa pembakaran, maka kami siap berkoordinasi lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik secara bersama," tutupnya.(gem)

Laporan INDRA EFFENDI, Tembilahan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook