INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) -- Dinas Perhubungan (Dishub) Indragiri Hilir (Inhil) membenarkan bahwa Terminal Penumpang Laksamana Indragiri, Tembilahan belum berfungsi dengan maksimal.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Dinas Perhubungan Inhil H Nawawi kepada wartawan, Rabu (5/2). Kendati demikian mereka akan tetap menjalankan tugas sebagaimana meskinya.
"Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan kedepannya," tutur Nawawi, yang pernah menjabat Camat Sungai Batang ini.
Dia juga tak menampik bahwa masih ditemukan di lapangan angkutan bertonase tinggi keluar masuk Kota Tembilahan. Termasuk bongkar muat barang, antar jemput penumpang yang tidak pada tempatnya.
Akan tetapi mereka terus berusaha mengarahkan angkutan umum tersebut untuk melakukan aktivitas sesuai ketentuan dan kesepakatan yang pernah dibuat. Hasilnya tidak semua yang mengindahkan hal itu.
"Bisa kita lihat sama-sama. Tidak semua bersedia mematuhi peraturan yang ada," sebutnya.
Berbagai upaya yang dilakukan itu, lanjut Nawawi, dikuatkan pula dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas. Terutama pada titik yang tidak boleh dimasuki mobil dengan tonase melebihi batas kemampuan jalan.
"Meski tilang tetap kita lakukan. Hanya saja tidak memberikan efek jera bagi angkutan yang kita tilang tersebut," paparnya.
Untuk itu kedepan, Dishub mewacanakan akan melakukan pengadaan gudang di terminal. Jadi barang-barang bawaan angkutan umum itu akan disimpan disana sebelum di kirim ke tempat tujuan.
Untuk diketahui, pendapatan asli daerah (PAD) dari Dishub Inhil dalam satu tahun sebesar kurang lebih Rp2 miliar. PAD tersebut sudah termasuk pengelolaan terminal.(ind)