SAMPAI saat ini proses transformasi ilmu dari guru kepada murid di berbagai jenjang sekolah masih menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

Dengan kondisi demikian, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan meminta keikutsertaan orang tua dalam memperhatikan dan mengawasi aktivitas belajar anak-anak mereka di rumah.

"Sebaiknya orang tua selalu mendampingi anak-anak ketika belajar daring. Kita tahu para orang tua punya kesibukan lain. Tapi hal ini juga meski menjadi perhatian," pesan Bupati Inhil HM Wardan, kemarin.

Diambilnya kebijakan belajar mengajar dengan dua sistem itu merupakan upaya pemerintah untuk menekan perkembangan kasus Covid-19. Khusunya pada kalangan siswa dan guru.

"Selama wabah virus terus meningkat, maka pertemuan tatap muka masih perlu dipertimbangkan," jelasnya.

Dalam sistem pembelajaran daring ini, pihak sekolah menggunakan aplikasi zoom dan google clasroom. Dengan demikian para guru diwajibkan berada di sekolah, sementara para murid tetap belajar di rumah.

Sedangkan pembelajaran melalui sistem luring, murid mengambil soal dan tugas ke sekolah masing-masing.  Baru setelah itu dikembangkan untuk dapat dikoreksi oleh para guru yang bersangkutan.

Meski terbilang berjalan dengan baik, namun pembelajaran daring ini juga memiliki beberapa kendala. Antara lain para murid terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran ini dikarenakan tatap muka hanya melalui layar.

Kendala lain yang dirasakan oleh para guru dalam sistem daring adalah koneksi internet yang terkadang terdapat gangguan. Belum lagi kuota internet, bahkan ada murid yang tidak memiliki handphone android.

"Bagi para murid yang tidak memiliki handphone android, pembelajaran dilakukan secara luring (offline) dengan cara pemberian tugas," jelas Bupati.(adv)