JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Polda Metro Jaya membenarkan telah menangkap seorang pensiunan TNI bernama Soni Santoso. Dia diduga merencanakan provokasi di aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9) lalu di Monas, Jakarta. Saat ini polisi melakukan kerja sama dengan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) dalam menangani kasus ini.
Sebelumnya, polisi juga mengamankan Abdul Basith, Dosen Intitut Pertanian Bogor (IPB). Abdul Basith diduga menggerakkan pembuatan bom molotov untuk aksi Mujahid 212 itu. Bom itu dibuat untuk memicu kerusuhan atau chaos saat aksi digelar.
“Iya benar (ada pensiunan TNI yang diamankan bernama Soni Santoso),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
Argo menjelaskan, penangkapan Soni buah dari koordinasi dan kerjasama dengan Puspomal. Penyelidikan ini dikerjakan sudah cukup lama. “Intinya bahwa untuk yang pensiunan TNI itu Polda Metro sudah sejak awal dalam penyelidikan bersama dengan Pomal,” ucap Argo.
Meski begitu, Argo belum menjelaskan secara rinci keterlibatan Soni. Begitu pula dengan status hukumnya. Saat ini, proses pemeriksaan masih dilakukan kepada yang bersangkutan. Dia hanya memastikan Soni diamankan di Purpomal, bukan di Polda Metro Jaya. “Iyalah diamankan di Pomal,” tegas Argo.
Sebelumnya, polisi mengamankan enam orang yang diduga akan menunggangi aksi Mujahid 212 di Jakarta, Sabtu (28/9). Mereka diduga akan menjadi provokator, membuat aksi tersebut berjalan anarkis. Mereka yang diamankan adalah HAB (44), S, (30), YF (50), A (43), SS (61), dan OS (42).
Dugaan mereka akan menjadi provokator diperkuat setelah ditemukan barang bukti berupa 28 bom molotov dari tangan para pelaku. Bom molotov ini diduga untuk merusak sejumlah objek vital di Jakarta.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com