SEBARKAN KONTEN SARA

Masuk dalam Tawaran Proposal Saracen, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Hukum | Senin, 28 Agustus 2017 - 16:41 WIB

Masuk dalam Tawaran Proposal Saracen, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Organisasi Muhammadiyah ternyata hendak dikirimi proposal ole produsen ujaran kebencian dan SARA, Saracen. Hal itu diketahui dari tumpukan proposal yang belum sempat dikirim kelompok tersebut.

Pantauan JawaPos.com, dalam tumpukan proposal yang dijadikan barang bukti kasus Saracen, tampak sebuah logo pendidikan Muhammadiyah di bahwa logo itu. Di atasnya, ada materi kenapa kelompok Saracen perlu dimanfaatkan oleh Muhammadiyah.

Baca Juga :Tamsil Linrung Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Pantau Pilpres agar Tak Dicurangi

Menurut Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Kombespol Irwan Anwar, memang dalam barang bukti kasus Saracen terdapat proposal-proposal yang digunakan sebagai contoh dan nantinya akan diduplikasi. Lantas, dikirim ke calon-calon klien.

”Isi proposalnya itu sudah saya baca,” katanya.

Dalam proposal itu, intinya Saracen menawarkan berbagai paket jasa. Dari mengawal isu, hingga membuat isu. Akan tetapi, dalam proposal itu yang disebutkan tentu saja tidak frontal menyebut cara-cara kotor untuk memperbesar isu.

”Soal bagaimana membuat isu makin besar saja,” jelasnya.

Meski begitu, untuk mem-bully pihak tertentu dengan ujaran kebencian dan SARA, dibicarakan di luar proposal. Teknis itu dilakukan melSEalui lobi lewat lisan antara calon klien dengan Saracen.

”Yang pasti, nanti akan kami buktikan semuanya,” tuntasnya.

Direktorat Tindak Pidana Siber (Diitipid Siber) Bareskrim sebelumnya mengungkap penangkapan sindikat produsen ujaran kebencian dan SARA bernama Saracen pada Rabu lalu (23/8/2017). Kelompok tersebut bermain dua kaki dalam polemik kasus Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama.

Karena itu, kasus tersebut bisa makin meledak. Ada tiga tersangka petinggi Saracen yang sudah diamankan, yakni JAS, SR dan MF. Adapun JAS sendiri memiliki 10 ribu akun medsos untuk memainkan strateginya dalam menarik ulur isu.

Bahkan, terdapat divisi tersendiri dalam membuat konten hoax. Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Moqoddas mengatakan, tidak pernah ada proposal dari Saracen yang masuk ke organisasinya.

’’Andai masuk, pasti akan ditolak,’’ tuturnya kepada JawaPos.com, Jumat (27/8/2017).

Dikatakannya, kelompok seperti Saracen tidak akan ketemu dan tidak akan diterima Muhammadiyah. Pihaknya, memastikan tidak merespon apa yang mereka ajukan.

Pasalnya, cara yang mereka lakukan bertentangan dengan akhlak dan moral yang dianut salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu. Mantan Wakil Ketua KPK itu menambahkan, modus yang dilakukan Saracen dengan mencantumkan logo organisasi merupakan bentuk ketidakpercayaan diri.

Mereka menempuh cara yang tidak etis dalam menjalankan aksi mereka. Kelompok berusaha mencatut nama Muhammadiyah.

’’Sepanjang ada unsur-unsur melanggar hukum, biarlah pihak kepolisian yang menanganinya. Semuanya berpatokan kepada hukum, karena Indonesia merupakan negara hukum,’’ tuntasnya. (idr/lum)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook