JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Usai mendampingi musisi Ananda Badudu, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid merasa prihatin dengan kondisi mahasiswa dan pelajar yang diamankan di Mapolda Metro Jaya. Karena perlakuan terhadap mahasiswa dinilai kurang baik. Sehingga, mereka meminta polisi agar pelajar dan mahasiswa untuk dibebaskan.
“Kami mendesak kembali kepolisian membebaskan mahasiswa dan pelajar yang di tangkap terkait aksi demi mahasiwa ini bagian partisipasi masyarakat untuk memastikan pemerintah berjalan dengan baik termasuk Ananda,” kata Usman di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/9).
Sementara itu, Ananda Badudu telah selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya. Dia nampak keluar ruang penyidik pukul 10.17 menggunakan kaos putih. Saat meladeni wawancara dengan media, tampak Badudu menitihkan air mata. Saking tak terbendungnya, dia sempat mengusap menggunakan kaos lengan panjang yang dikenakannya.
Badudu mengatakan, dirinya terbilang beruntung dibanding sejumlah mahasiswa lainnya yang juga berperkara akibat unjuk rasa beberapa waktu lalu. Hal itu pula yang membuatnya sedih, dan terpukul setelah menjalani pemeriksaan.
“Saya salah satu orang yang beruntung punya privilege untuk bisa segera dibebaskan. Tapi di dalam saya lihat banyak sekali mahasiswa yang diproses tanpa pendampingan, diproses dengan cara-cara tidak etis. Mereka butuh pertolongan lebih dari saya,” ujar Badudu sambil menahan tangis.
Sampai berita ini diturunkan, JawaPos.com terus mencoba menghubungi aparat kepolisian. Hal ini untuk memastikan keadaaan mahasiswa yang ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Editor : Deslina
Sumber: Jpnn.com