”Kami sebagai korban berharap bisa dicek,” tuturnya.
Dia menyatakan, orangtua tersangka juga sempat ditanya korban First Travel yang merupakan tetangganya.
”Tapi, orang tua Andika ini malah mengusir korban,” katanya ketika dihubungi kemarin.
Lantas, kenapa tersangka hanya tiga orang, sedangkan skala kasus begitu besar? Menurut Rikwanto, kasus itu belum berhenti dan keterlibatan pihak lainnya masih diselidiki.
”Masih didalami lagi,” ucapnya.
Mantan Kabagpenum Divhumas Polri itu menyebut, pascapenanganan kasus First Travel ternyata banyak laporan kasus terkait travel yang lain. Saat ini sedang diidentifikasi, apakah ini ada kesalahan menejeman atau malah penggunaan uang jemaah umrah yang tidak sesuai.
”Yang mengakibatkan jemaah tidak bisa berangkat,” imbuhnya.
Bisnis travel umrah yang bermasalah saat ini marak. Hal itu tentunya perlu disikapi. Bareskrim berharap Kementerian Agama bisa membuat aturan yang lebih jelas.
”Sehingga, bisa menekan kemungkinan adanya kompetisi usaha yang tidak sehat,” katanya.
Sekitar sepuluh aset sejauh ini sudah disita polisi, di antaranya dua rumah Kiki Hasibuan, satu rumah dan kantor Andika serta Anniesa dan lima mobil. Jumlah aset tersebut masih belum seimbang dengan jumlah uang jamaah yang disikat First Travel. (idr)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama
