JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), awalnya akan dilakukan oleh salah satu ajudan Sambo, Ricky Rizal Wibowo. Hal ini terungkap dalam sidang dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum, pada sidang perdana perkara Ferdy Sambo yang digelar pada Senin (17/10). Namun, karena Rizal tak menyanggupinya, karena beralasan tak kuat mental, Ferdy Sambo pun putar otak mencari eksekutor yang berani menembak orang yang diklaim sebagai pelaku pelecehan seksual istrinya.
Sambo kemudian meminta agar Richard Eliezer Pudihang Lumiu yan melakukan eksekusi. Usai dipanggil oleh Ricky, Richard pun naik menghadap Sambo di lantai tiga rumah dinas Polri. Sambo memberi tahu Richard, ihwal cerita sepihak yang diceritakan Putri yang belum tentu kebenarannya. Mendapat cerita Sambo, Richard merasa tergerak hatinya. Dengan disaksikan Putri, Sambo mengatakan, “Berani kamu tembak Yosua” dan dijawab Yosua “Siap Komandan”.
Gayung pun bersambut, mendapat jawaban tersebut, Sambo kemudian memberikan satu kotak peluru 9 milimeter kepada Richard dengan disaksikan Putri. Selanjutnya Sambo meminta agar Richard memasukan amunisi ke dalam magazine senjata api merk Glock 17 nomor seri MPY851 miliknya dan mengokang senjatanya. “ Kokang senjatamu!” kata Sambo kepada Richard. Atas perintah tersebut, Richard pun langsung melakukannya.
Singkat cerita, Yosua pun dipanggil. Tak lama berselang, tanpa curiga Yosua menemui Sambo. Selanjutnya, tanpa mengonfirmasi kebenaran cerita Putri, usai Yosua di hadapannya, Sambo langsung memegang leher belakang Yosua dan mendorongnya ke depan, sehingga posisi Yosua tepat di depan tangga, berhadapan dengan Sambo di depan, Richard di sebelah kanan Sambo, Kuat di Belakang Sambo dan Ricky di belakang Richard. Sementara Putri di kamar utama yang berjarak 3 meter dari lokasi tersebut.
“Jongkok kamu! “ perintah Sambo pada Yosua.
Terdesak, Yosua pun langsung mengangkat tangannya , sembari mengatakan “Ada apa ini? ” tanya Yosua pada Sambo.
Tak mendapat jawaban, Sambo justru semakin meradang dan langsung berteriak memerintahkan Richard untuk menghabisi nyawa Yosua. “ Woy…! kau tembak…! Kau tembak cepat…! Cepat woy kau tembak!” teriak Sambo ke Yosua.
Atas perintah tersebut, Richard pun langsung menembakan senjatanya sebanyak tiga hingga empat kali ke arah tubuh Yosua, hingga sang ajudan Putri itu terkabar jatuh bersimbah darah. Sementara itu, melihat Yosua belum tewas, Sambo yang sudah memakai sarung tangan langsung menembak kepala bagian belakang sisi kiri Yosua.
Untuk mengelabui perbuatannya, Sambo kemudian menembak di arah dinding tangga beberapa kali, lalu berbalik arah menghampiri Yosua yang sudah tewas, lalu menempelkan senjata api HS Nomor Seri H233001 milik Yosua ke tangan kiri Yosua. Kemudian berbalik arah menggunakan tangan kiri Yosua menembak ke arah tembok di atas TV. Hal ini agar seolah-olah terjadi baku tembak antara Richard dan Yosua.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman