TAK LAGI IDENTIK DENGAN PRIA

Kata Eks Napiter Bom Bali, Ilmu Kamuflase Buat Teroris Sulit Dideteksi

Hukum | Kamis, 17 Mei 2018 - 19:45 WIB

Kata Eks Napiter Bom Bali, Ilmu Kamuflase Buat Teroris Sulit Dideteksi
Sejumlah narapidana kasus terorisme saat menyerahkan diri di Mako Brimob, Depok, Jabar. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Masyarakat seakan diperingatkan untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait maraknya aksi terorisme belakangan ini. Pasalnya, kali ini kelompok radikal bukan lagi identik dengan pria.

Akan tetapi, kini para teroris itu rela mengorbankan istri dan anaknya untuk menjalankan misinya. Menurut mantan Kepala Perakitan Bom Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur, Ali Fauzi Manzi, masyarakat akan sangat sulit mendeteksi keberadaan kelompok radikal di sekitar tempat tinggalnya.

Sebab, sambungnya, mereka menerapkan ilmu kamuflase untuk membaur dengan masyarakat.
Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

"Tentu ini (mendeteksi kelompok radikal di lingkungan sekitar) susah karena mereka juga punya ilmu kamuflase," katanya di gedung Widya Graha LIPI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).

Anggota kelompok radikal itu, sambungnya, akan berperan seperti masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Hal itu yang menjadi kesulitan membedakan mereka dengan orang biasa.

"Dia (teroris) akan menyerupai masyarakat yang ada di sekitar itu. Kalau masyarakat itu banyak pegawai dia akan jadi pegawai, kalau masyarakat disitu banyak berdagang dia juga berdagang," jelas mantan teroris Bom Bali 1 itu.

Dia menambahkan, dengan kata lain, orang-orang radikal ini tidak segan menyamar sebagai figur yang mereka anggap kafir, atau bertentangan dengan faham mereka. Hal itu dilakukan untuk menjaga jati dirinya tidak terbongkar.

"Iyah begitu (menyamar jadi apa pun) karena juga untuk menutupi jati diri," tutupnya.  (sat)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook