KABUR KE INDONESIA

Saksi Kunci Skandal Korupsi Najib Razak Berhasil Ditangkap Polri

Hukum | Selasa, 03 Juli 2018 - 16:25 WIB

Saksi Kunci Skandal Korupsi Najib Razak Berhasil Ditangkap Polri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selasa (2/7/2018), buron asal Malaysia, Ketua UMNO Bagian Sungai Besar Datuk Seri Jamal Md Yunos, berhasil diamankan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di daerah Jakarta.

"Kemarin sore sudah ditangkap DPO Diraja Malaysia. Kepala polisinya menghubungi saya, kemudian timnya memberi informasi terkait seorang DPO asal Malaysia, Jamal," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Baca Juga :Konsul Malaysia Sambut Baik Program Media Visit SPS Riau ke Melaka

Jamal, menurutnya, diduga menjadi tersangka dan saksi kunci dalam kasus korupsi pengelolaan dana pemerintah (sovereign wealth fund) 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Adapun diduga skandal pencucian uang itu bernilai hingga USD 4,5 miliar atau setara Rp63,8 triliun.

"Jamal ini diduga terkait dengan kasus 1MDB yang diduga melibatkan mantan PM. Yang bersangkutan ini tersangka dan saksi kunci dalam kasus itu," sebutnya.

Diketahui, saat kasus tersebut merebak, Jamal meninggalkan Malaysia secara ilegal. Polri pun diminta bantuan untuk mencari sang buron yang diduga kabur ke Indonesia. Kemudian Polri melakukan investigasi.

Informasi awal Jamal berada di Medan. Selanjutnya, menuju ke Jakarta pada Ahad (1/7/2018).

"Tiga Juli ditangkap di Tebet dan diamankan di PMJ. Saya sudah sampaikan ke kepala Kepolisian Diraja Malaysia," tuturnya.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengucapkan terima kasih kepada Polri terkait penangkapan itu. Sementara, Tito pun mengaku mendapat telepon dari pejabat tinggi Malaysia pagi tadi bahwa Perdana Menteri Mahathir Mohamad juga menyampaikan ucapan terima kasih ke Presiden Joko Widodo.

Rencananya, Mahathir akan membuat surat resmi ke presiden karena sudah membantu menginvestigasi kasus di Malaysia. Buron itu, rencananya akan dideportasi.

"Kami akan segera deportasi kalau nggak hari ini, besok. Dan polisi Malaysia akan tiba di sini untuk melunasi teknisnya dan mungkin akan terbang pakai Malaysia Airlines," tuntasnya.(dna/ce1)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook