JAKARTA (RAUPOS.CO) 0 Dewi Perssik atau akrab disapa Depe telah melaporkan 3 haters ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin, 31 Oktober 2022. Salah satu hater yang sudah teridentifikasi dan berusaha berdamai namun ditolak oleh Depe bernama Winarsih, perempuan asal Pasuruan yang tinggal di Bangkalan.
Upaya Depe untuk membuat perhitungan dengan barisan para pembencinya sepertinya tidak main-main. Dia juga membuat laporan polisi pada haters lewat Polres Depok Jawa Barat pada Senin (18/11/2022) dan kasusnya masih terus bergulir di kepolisian sampai sekarang.
Dewi Perssik melalui kuasa hukumnya, Sandy Arifin, menyatakan, baik laporan di Polres Jaksel ataupun di Polres Depok akan tetap dilanjutkan sampai kasusnya bergulir memasuki meja hijau.
“Laporan di Polres Jakarta Selatan sama di sini akan dilanjut sampai ke pengadilan,” kata Sandy Arifin di Polres Depok, Jumat (25/11/2022).
Depe tidak masalah meski harus bolak-balik menyampaikan keterangan di hadapan penyidik demi memberikan efek jera kepada barisan para pembenci. Dia pun menyebut itu sudah konsekuensi yang harus diterimanya.
Ada alasan kuat mengapa Depe tetap mau melanjutkan perkaranya dengan haters. Dua di antaranya untuk membuat ibunya tenang dan nama baiknya kembali pulih setelah adanya komentar-komentar tak sedap dari haters.
“Kemarin aku sempat kasih berlian ke mamiku. Dia nggak mau, maunya nama kamu baik. Mami aku kepikiran sampai mami sakit, dia jadi panas, demam. Aku mengusahakan mami tenang,” kata Depe.
Terkait masalah pekerjaan, Dewi Perssik mengaku sejumlah pekerjaannya telah dibatalkan dengan munculnya kabar tak sedap yang dimunculkan haters.
“Ada beberapa job yang cancel. Ada produk yang cancel aku gara-gara kabar yang muncul di TikTok. Kasus ini tidak menguntungkan bagi saya,” kata Dewi Perssik.
Komentar barisan para pembenci ke Depe memang cukup sadis. Mulai dia disebut mandul hingga menudingnya sebagai perempuan nakal.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra