JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua RT 06 RW 04 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Malkan secara tegas membantah bahwa permasalahan sapi kurban milik Dewi Perssik terjadi akibat adanya preferensi politik yang berbeda. Dia mengaku masalah ini tidak ada kaitannya dengan masalah politik sama sekali.
"Saya tidak pernah bawa-bawa politik. Boleh dilihat dari masjid ini, khatib pun walaupun Pak Anies ada di lingkungan saya, saya tidak perkenankan khatib bicara politik. Bisa ditanya sama jamaah," kata Malkan saat ditemui di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (29/6).
Keinginan untuk tidak membawa permasalahan agama dengan politik disebut Malkan juga sejalan bakal capres Anies Baswedan yang merupakan jamaah masjid di wilayahnya.
"Saya pernah tanya sama Pak Anies, karena dia salat di sini terus, bapak mau jadi khatib di sini? Saya nggak mau mencampuri, itu kata beliau. Dalam bahasa sederhananya, beliau tidak menginginkan masjid jadi ajang politik," katanya lebih lanjut.
Saat melakukan live di Instagram pada Selasa (27/6) malam lalu, Dewi Perssik memang mengakui kalau dirinya akan meminta bantuan relawan Ganjar untuk membantu pemotongan hewan kurbannya. Hal itu dilakukannya setelah mempertimbangkan masalah biaya pemotongan.
Atas pernyataan Dewi Perssik tersebut, netizen lantas menduga masalah ini ada kaitannya dengan politik. Penolakan RT atas hewan kurban Depe, dalam spekulasi netizen, akibat adanya preferensi politik berbeda antara Dewi Perssik dan RT tempat tinggalnya.
Akan tetapi tudingan itu secara tegas dibantah oleh Malkan ataupun Dewi Perssik. Keduanya mengaku urusan sapi kurban tidak ada kaitannya dengan politik.
"Kalau ada yang tersinggung terkait pernyayaan Dewi Perssik soal politik, itu urusan lain. Dan itu bukan perkara saya," jelas Malkan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman