JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Di dunia yang serba teknologi seperti sekarang ini masyarakat nampaknya sudah sangat mudah mengekspresikannya pada dunia maya.
Mulai dari berbagi foto, berbagi kabar dengan teman bahkan bisa juga pamer di sosial media.
Namun semakin banyaknya pengguna, sebakin banyak pula penggunanya yang kehilangan arah. Seperti ke-5 hal ini nih, simak ya.
Kalau sudah menyentuh soal politik, masyarakat kita pasti fanatiknya luar biasa.
Kalianj semua pasti sudah paham dong kondisi politik di Indonesia seperti apa, apalagi kalau sudah ditambah keyakinan agama.
Bahkan posting yang mengungkap tafsir berbeda dari yang selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi label serta tuduhan macem-macem.
Lama kelamaan hal tersebut akan menjadikan orang itu tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak pendapat orang lain.
Kemampuan berdiskusi kita rendah sekali. Argumen bukan dibantah dengan argumen.
Masyarakat seolah belum terbiasa untuk berbeda pendapat. Mereka beranggapan jika tujuannya tersebut merupakan tujuan yang paling benar.
Medsos telah membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan.
Seperti yang kalian semua ketahui sekarang, orang dengan mudahnya mencacimaki dan menghina di media sosial tanpa memikirkan perasaan orang yang dituju tersebut.
Karena yang mereka hadapi hanya berasalkan dari layar handphone dan komputer saja. Alhasil adab kesopanan pun kini mulai luntur.
Medsos juga membuat orang merasa sejajar.
Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.
Baik latar belakang keilmuannya cocok dengan tema yang dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung menyalahkan dan mencaci maki.
Mayoritas yang setuju hanya berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan.
Khawatir kalau ikutan komen mendukung akan dicaci maki juga. Akhirnya memilih jalan aman untuk share di wall masing-masing atau klik like saja.
Walhasil yang muncul dalam kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Eka G Puta