Profil Osama bin Laden, Penulis Surat Terbuka A Letter to America yang Sedang Viral di Medsos

Internasional | Jumat, 17 November 2023 - 17:37 WIB

Profil Osama bin Laden, Penulis Surat Terbuka A Letter to America yang Sedang Viral di Medsos
Potret Osama bin Laden (ROLLINGSTONE.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Belum lama ini, media sosial (medsos) tengah digemparkan dengan sosok viral bernama Osama bin Laden. Sebagaimana diketahui, Osama bin Laden ramai diperbincangkan di sosial media perihal surat terbuka yang bertajuk A Letter to America.

Surat terbuka tersebut pertama kali ditulis Osama bin Laden, yang diketahui sebagai pemimpin dari Al Qaeda. Namun sebenarnya, siapakah sosok Osama bin Laden ini? Yuk baca informasi lengkapnya di bawah ini.


 

1. Profil Osama bin Laden

Dikutip dari JawaPos.com melalui History.com, Osama bin Laden lahir di Riyadh, Arab Saudi sekitar tahun 1957 atau 1958. Ia merupakan anak ke-17 dari 52 bersaudara yang lahir dari pasangan Mohammed bin Laden, seorang imigran Yaman yang memiliki perusahaan konstruksi terbesar di kerajaan Saudi.

Saudara-saudaranya mengenyam pendidikan di Barat dan bekerja di perusahaan ayahnya yang saat itu merupakan konglomerat besar yang mendistribusikan barang-barang konsumsi seperti mobil Volkswagen dan minuman Snapple ke seluruh Timur Tengah.

 

Namun, Osama bin Laden memilih tinggal di dekat rumahnya. Dia bersekolah di Jeddah, menikah muda dan, seperti kebanyakan pria Saudi yaitu bergabung dengan Ikhwanul Muslimin.

 

2. Pandangan Osama bin Laden tentang Islam

Bagi Osama bin Laden, Islam lebih dari sekadar agama. Ia membentuk keyakinan politiknya dan memengaruhi setiap keputusan yang diambilnya. Saat ia masih kuliah pada akhir tahun 1970-an, ia menjadi pengikut ulama pan-Islam radikal Abdullah Azzam, yang percaya bahwa semua umat Islam harus bangkit dalam jihad, atau perang suci, untuk menciptakan negara Islam tunggal.

Gagasan ini menarik perhatian Osama bin Laden muda. Ia mulai membenci apa yang dilihatnya sebagai pengaruh Barat yang semakin mempengaruhi kehidupan di Timur Tengah.

 

3. Pembentukan Al Qaeda

Pada tahun 1988, Osama bin Laden membentuk kelompok baru, yang disebut Al Qaeda yang berfokus pada aksi terorisme simbolis, bukan kampanye militer.

Setelah Soviet menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989, Osama  bin Laden kembali ke Arab Saudi untuk meningkatkan penggalangan dana untuk membentuk kelompok ini.

Namun, kerajaan Arab Saudi yang relatif pro-Barat khawatir bahwa pemikiran dan gagasan Osama bin Laden yang berapi-api akan menimbulkan masalah di kerajaan tersebut.

Sehingga, mereka berusaha untuk membuatnya tetap diam.  Mereka mengambil paspornya dan menolak tawarannya untuk mengirim orang Arab Afghanistan untuk menjaga perbatasan setelah Irak menginvasi Kuwait pada tahun 1990.

 

4. Menjadi Public Enemy

Osama bin Laden dan rekan-rekannya melakukan jihad dengan kekerasan. Salah satu contohnya yaitu mereka melatih dan mempersenjatai pemberontak Somalia yang membunuh 18 prajurit Amerika di Mogadishu pada tahun 1993.

Tak berhenti disitu, mereka juga terkait dengan pemboman World Trade Center di New York pada tahun 1993. Dua tahun kemudian, mereka melakukan percobaan pembunuhan terhadap presiden Mesir Hosni Mubarek pada tahun 1995.

Setelahnya, mereka melakukan pemboman pusat pelatihan Garda Nasional AS di Riyadh pada tahun yang sama dan pada 1996 mereka mengirim bom truk yang menghancurkan Menara Khobar, kediaman militer Amerika di Dhahran.

Skala serangan Al Qaeda terus menyebar. Mereka kembali membuat serangan di Kedutaan Besar AS di Nairobi, Kenya dan menewaskan 213 orang dan 4.500 orang luka-luka. Serta, mereka melakukan serangan di Dar-es-Salaam, Tanzania, yang menewaskan 11 orang dan 85 orang luka-luka pada hari yang sama yaitu 7 Agustus 1998.

Kemudian, pada 12 Oktober 2000, sebuah perahu kecil berisi bahan peledak menabrak lambung kapal U.S.S. Cole, sebuah kapal perusak angkatan laut Amerika berlabuh di lepas pantai Yaman. 17 pelaut tewas dan 38 luka-luka.

Saat dewan juri federal di Amerika Serikat hendak mendakwa Osama bin Laden atas tuduhan yang berkaitan dengan pemboman kedutaan, Osama bin Laden tidak muncul sehingga persidangan tidak dilanjutkan. Sementara itu, agen-agen Al Qaeda sibuk merencanakan serangan terbesar, yaitu serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center dan Pentagon.

Pasca serangan 11 September 2001, Osama bin Laden berhasil lolos dari penangkapan. Selama hampir 10 tahun, ia tetap bersembunyi, mengeluarkan fatwa dan ejekan melalui radio dan televisi. Lebih parahnya, ia kembali merekrut para jihadis muda yang antusias untuk mendukung perjuangannya dan merencanakan serangan baru.

Pada tanggal 2 Mei 2011, tim Navy SEAL berhasil menemukan pemimpin Al Qaeda tersebut di kamar tidur lantai atas. Mereka berhasil menembaknya di kepala dan dada. Pada malamnya, Presiden Obama mengatakan “Keadilan, telah terlaksana.”

Pemimpin kedua pada Al Qaeda yaitu Ayman al-Zawahiri, menjadi pemimpin al Qaeda setelah kematian Osama bin Laden. Pada tanggal 31 Juli 2022, dia terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Kabul, Afghanistan.

Pada tahun 2019, putra Osama bin Laden yaitu Hamza bin Laden, yang dipandang sebagai calon penerus pemimpin al Qaeda, terbunuh dalam operasi kontra terorisme AS.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook