RIAUPOS.CO - Proses pengerjaan film Buya Hamka sudah memasuki tahap pengisian scoring. Demi hasil yang sempurna, Falcon Pictures mempercayakan scoring film terbarunya ini kepada Czech Symphony Orchestra asal Praha, Republik Ceko. Purwacaraka ditunjuk untuk memimpin langsung proses rekaman yang melibatkan puluhan musisi dan satu konduktor ini.
Proses rekaman sendiri berlangsung secara online di Indonesia dan Republik Ceko. "Kita tidak di lokasi tapi pada waktu yang sama kita memonitor dari BSD City, berkomunikasi secara utuh layaknya orchestra bermain di ruangan sebelah," kata Purwacaraka dalam siaran pers tertulis, Sabtu (17/12/2022). Menurut keterangan Purwacaraka, proses rekaman scoring film Buya Hamka berlangsung selama dua hari.
"Untuk waktu pengerjaannya kita sesuaikan dengan pihak Czech Symphony Orchestra. Sedangkan untuk kendalanya paling hanya jaringan internet. Tapi 98 persen aman," ucap Purwacaraka.
Buya Hamka merupakan film biopik yang diangkat dari kehidupan ulama, Profesor Doktor Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Selain sebagai tokoh ulama, Buya Hamka juga merupakan seorang sastrawan dan politikus di Indonesia.
Kisah film ini mengulik kehidupan Buya Hamka yang merupakan pahlawan nasional sekaligus seorang ulama Indonesia. Ia adalah sosok pujangga yang banyak penggemarnya. Kehidupannya semasa kecil sudah terbiasa dengan hal yang sulit dan rumit.
Namun, soal agama tidak satu pun terlewat darinya. Hingga kini ia sudah memiliki beragam karya terbaik untuk penerus bangsa. Dalam hal ini, perjalanan hidup hidup Buya Hamka akan terekam dalam (1908-1981).
Semasa mudanya, ia cukup berjuang mulai dari nol. Bahkan ia harus menjalani pahitnya hidup hingga menjadi seorang yang sukses. Ia pernah bekerja sebagai joki kuda yang sukses menjadi sastrawan muda.
Ia telah menulis beberapa karya sastra terkenal seperti Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapan Van der Wijck. Film Buya Hamka sendiri akan disutradarai oleh Fajar Bustomi. Film yang dibintangi oleh Vino G Bastian, Mawar De Jongh, Desy Ratnasari, Teuku Rifnu Wikana, Laudya Chintya Bella, hingga Mathias Muchus ini rencananya akan dirilis pada 2023.(int/azr)
