The Boy and The Heron Disebut Bukan Film Terakhir Hayao Miyazaki, Bakal Bikin Sesuatu yang Baru

Hiburan | Selasa, 12 September 2023 - 01:04 WIB

The Boy and The Heron Disebut Bukan Film Terakhir Hayao Miyazaki, Bakal Bikin Sesuatu yang Baru
Animator legendaris asal Jepang, Hayao Miyazaki, masih belum meletakkan pensilnya untuk membuat film animasi lainnya. (REUTERS)

LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) - Animator legendaris asal Jepang, Hayao Miyazaki, masih belum meletakkan pensilnya untuk membuat film animasi lainnya. Hal tersebut dinyatakan oleh seorang eksekutif Studio Ghibli pada Jumat (8/9) setelah film The Boy and the Heron ditayangkan premier di Toronto International Film Festival (TIFF).

"Selama 20 tahun terakhir, setelah menyelesaikan sebuah film, dia biasanya mengatakan bahwa dia selesai, tetapi kali ini dia tidak menyebutkan apa-apa tentang pensiun," kata Junichi Nishioka, wakil presiden studio untuk distribusi internasional, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/9).


Hayao Miyazaki yang kini berusia 82 tahun, merupakan sutradara terkenal di dunia karena film-film animasi dengan cerita dan gambar yang sangat mengagumkan, seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, Howl's Moving Castle, dan masih banyak lainnya.

"Belum ada yang konkret di meja saat ini, tetapi dia menunjukkan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru," ucap Nishioka, sambil menambahkan bahwa Miyazaki berada di studio setiap hari.

Film terbarunya, The Boy and the Heron, diadaptasi dari novel How Do You Live karya Genzaburo Yoshino yang diterbitkan pada 1937. Novel tersebut dibaca oleh Miyazaki ketika masih kecil, menceritakan perjalanan Mahito Maki, anak laki-laki berusia 11 tahun, yang kehilangan ibunya selama Perang Dunia II dan memasuki dunia magis.

The Boy and the Heron juga terinspirasi dari Miyazaki sendiri, perasaannya setelah perang, dan bagaimana dia menghadapi kehilangan ibunya. Miyazaki berusaha menyampaikan pesan kepada generasi muda tentang pengalaman hidupnya.

Selain itu, pemuda seharusnya memikirkan tentang bagaimana keinginannya untuk menjalani hidup.

"Ini adalah film pribadi, menunjukkan bagaimana dia (Miyazaki) hidup, bagaimana dia seharusnya hidup, dan melemparkan pertanyaan kepada penonton, 'Jadi, bagaimana kamu ingin hidup?'," ungkap Nishioka.

The Boy and the Heron telah ditonton oleh lebih dari lima juta penonton di Jepang. Film ini juga memiliki premier dunia di beberapa film festival, seperti TIFF, NYFF, dan lainnya. Selain itu, juga akan tayang di bioskop Amerika Utara pada akhir tahun, didistribusi oleh rumah produksi sekaligus distributor film, yakni GKIDS, yang telah mendapatkan lisensi The Boy and The Heron. Di Indonesia masih belum ada jadwal penayangannya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook