PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Promotor Penyelenggara, Muhammad Aulia mengakui bahwa Calum Scott adalah seorang gay. Namun dia mendatangkan musisi asal Inggris tersebut setelah melakukan voting di media sosial (instargam).
"Jujur aja, mendatangkan Calum Scott adalah pilihan masyarakat. Kita mengeluarkan voting di instagram. Pilihan terbanyak itu Calum Scott. Kalaupun dia gay, kita nggak tahu. Kita mengundang dia, karena musisinya," ujarnya.
Jika masyarakat memilih musisi yang lain sesuai voting tersebut, pihaknya akan mendatangkan pilihan tersebut. "Rakyat yang memilih dia. Kalau masyarakat memilih yang lain, kita memilih yang lain juga dong. Ya, kita memenuhi keinginan masyarakat itu," ujar dia.
Terkait informasi yang menyebut konser ini dijadikan ajang berkumpulnya LGBT, dia membantahnya. "Yang datang ke sini banyak yang berjilbab mas. Mas juga bisa keliling. Banyak ibu-ibu pengajian malah. Kalau yang LGBT, bisa dibilang nggak ada. Kalau ada tempat yang aneh-aneh, bisa mas keliling sendiri," kata dia.
Sebelumnya dia juga sudah mengetahui soal orientasi seks Calum Scott. "Kita bukan nggak ngecek soal profil Calum Scott. Kita mengundang dia karena musiknya, karena seninya. Jadi tidak ada karena karakter dia, isu itu juga baru naik, dan saya tidak tahu," sebutnya.
"Kalau memang Calum Scott LGBT, kita tidak akan membiarkan dia untuk mempromosikan LGBT di sini. Kita mengundang di sini sebagai pria, ya dia nyanyi sebagai pria," ujarnya. Aulia juga menjamin bahwa lokasi konser bebas dari aktivitas LGBT.
Sementara, Riyono selaku pengelola Taman Wisata Alam Mayang, mengaku hanya sebagai penyedia tempat acara. Dia tak mengetahui terlalu banyak terkait isi acara. "Kita hanya sebagai penyedia tempat," kata dia.(dal)