JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Salah satu indikator kenyamanan berkendara adalah keselarasan yang berasal dari ban. Ban yang tidak selaras bisa membuat setir terasa tidak stabil, bergetar, atau berat. Bahkan berpotensi membahayakan jika gerak ban yang cenderung miring ke sisi tertentu saat kendaraan sedang melaju.
Kondisi tersebut menandakan adanya perubahan pada angle ban mobil dari factory setting atau posisi awal. Solusi tepat untuk masalah ini adalah perawatan wheel alignment (penyelarasan roda kendaraan) atau melakukan rotasi ban atau spooring.
Namun, mendapatkan gejala-gejala di atas saat kendaraan sedang melaju di jalan tentu terasa tidak nyaman dan membuat kita cemas. Selain itu, terkadang perubahan posisi ban tidak mudah terlihat dengan kasat mata. Untuk itu, pengendara wajib mengecek kondisi ban secara rutin agar gejala-gejala ketidakselarasan pada ban dapat terdeteksi secara dini.
President Director Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin menyarankan pengendara agar jangan mengabaikan kondisi ban yang tidak selaras dan baru mengambil tindakan setelah kondisi benar-benar dirasa mengganggu.
"Pengendara dapat memeriksa kondisi wheel alignment secara mandiri dan mudah dengan mengecek Tread Wear Indicator (TWI) dan alignment indicator yang telah diletakkan di tiap ban," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.
Dia melanjutkan, alignment indicator berbentuk dua pasang lubang kecil di kedua sisi luar dari masing-masing telapak ban. Jika posisi ban bermasalah, salah satu lubang dari alignment indicator akan terkikis terlebih dahulu. Sehingga tidak perlu menebak-nebak dari pengukuran kasat mata.
Jika mengikuti anjuran pabrikan, perawatan wheel alignment sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali atau apabila kendaraan telah menempuh jarak sejauh 20.000 kilometer. Namun, hal ini bukan merupakan patokan yang baku, sehingga sebaiknya para pengendara tetap mengecek alignment indicator pada ban mobil secara rutin.
Untuk meringankan biaya perawatan kendaraan dan meningkatkan kenyamanan berkendara di tengah pandemi, Hankook Tire menjalin kerja sama dengan PT B-Quik Otomotif Indonesia, jaringan bengkel mobil yang dikenal dengan nama B-Quik atau 1 Station.
Kerja sama ini berupa program spooring gratis kepada pelanggan Hankook selama bulan Agustus 2020. Layanan spooring yang tepat akan membantu "reset" posisi kemudi dan ban ke posisi semula hingga kembali selaras, keausan ban merata, dan kendali mobil menjadi lebih stabil. Sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara secara menyeluruh.
Saat mendapatkan perawatan kendaraan di B-Quik, Hankook Masters, atau jaringan mitra workshop dan distributor produk Hankook lainnya, pelanggan dapat mempelajari tiga jenis aspek keselarasan roda, yaitu camber, caster, dan toe.
Camber adalah kemiringan ban terhadap garis vertikal apabila dilihat dari arah depan ban, baik condong ke arah dalam mobil (negatif) maupun ke luar mobil (positif). Caster adalah kemiringan sumbu putar kemudi terhadap garis vertikal, baik ke arah belakang ban (positif) maupun ke depan ban (negatif).
Sedangkan, toe adalah kemiringan ban terhadap garis vertikal apabila dilihat dari atas ban. Baik jika roda bagian depan lebih keluar dibandingkan dengan roda bagian belakang (toe out) maupun jika roda bagian depan lebih masuk dibandingkan dengan roda bagian belakang (toe in).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi