JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kejadian anak berusia 1 sampai 5 tahun menelan benda asing memang bisa saja terjadi saat bermain. Diungkapkan Dokter spesialis anak ahli gastro-hepatologi anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Prof Dr dr Pramita Gayatri, SpA(K), jika mendapati anak menelan benda asing, orang tua untuk segera membawa anak ke rumah sakit.
Baginya, respons cepat untuk membawa anak ke RS guna meminimalisasi kelainan akibat menelan benda asing. Segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), nantinya, dokter akan mendeteksi dengan cepat kegawatdaruratan pasien dalam waktu 30-60 detik yang disebut primary survey.
"Kalau curiga anak tertelan benda asing, benda tajam atau mainan atau benda cair sebaiknya bawa ke RS. Kalau rumah jauh dari RS tapi dekat Puskesmas tetap bawa saja, mereka sudah diberikan pengetahuan untuk menangani itu," katanya dilansir dari ANTARA.
Saat penanganan di rumah sakit, orang tua atau pendamping anak harus menceritakan secara detail apa yang terjadi kepada dokter. Ini diperlukan agar tata laksana yang dilakukan sesuai dengan panduan penanganan tertelan benda asing.
Salah satu tata laksana di rumah sakit yang bisa dilakukan adalah endoskopi saluran cerna. Tindakan ini dilakukan jika benda asing tersebut sudah masuk ke dalam lambung atau usus, untuk melihat dampak yang bisa terjadi agar tata laksana optimal dan ideal.
"Ketika benda asing baik cair maupun padat, tajam atau tumpul, kalau masih berada di kerongkongan sampai lambung akan bisa diambil, tapi dengan endoskopi bisa melihat dengan jelas apa saja dampak tertelan benda asing tersebut sehingga bisa memberikan tata laksana yang optimal dan ideal," kata Pramita.
Dokter Pramita menyebut kasus anak menelan benda asing paling sering terjadi pada usia satu sampai lima tahun. Klasifikasi benda asing yang dimaksud bisa berupa benda cair seperti air aki, atau deterjen baik bubuk maupun cair. Ia juga menyebut kasus yang paling sering ditanganinya adalah anak yang menelan mainan seperti balok kecil, peluru berbentuk bulat atau kapsul, koin dan baterai.
Pertolongan Pertama
Dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan ada beberapa cara yang orang tua bisa lakukan di rumah jika mendapati anak menelan benda asing. Jika anak menelan benda berbentuk cairan dan berusaha batuk, miringkan anak ke arah kanan. Jangan baringkan anak agar cairan asing tersebut tidak masuk ke saluran pernapasan.
Jika memungkinkan, beri anak minum air putih untuk meluruhkan zat korosif yang kemungkinan tertelan. Namun bila anak terlihat terus tersedak, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Selain itu, jika anak menelan benda bulat kecil, orang tua tidak perlu panik berlebihan. Benda yang kecil akan mudah masuk ke kerongkongan hingga ke lambung dan berakhir keluar lewat feses anak. Namun jika benda tersebut tajam akan menyangkut di kerongkongan, akan menyebabkan anak menjadi tidak nafsu makan karena ada rasa mengganjal dan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut.
"Kalau benda tajam dan tertelan menancap di kerongkongan lama-lama kalau enggak ketahuan akan menimbulkan bau karena bernanah. Nafsu makan berkurang, mual, air liur banyak keluar, bau tidak sedap keluar. Kalau benda cair seperti air aki, pembersih motor, reaksi pertama di batukkan, karena ada rasa asam. Cairan bisa lewat kerongkongan ke lambung, baru ada gejala sakit perut,” ucap Pramita.
Pramita memberikan beberapa tips untuk orang tua agar anak tidak menelan benda asing yang ada di sekitar rumah. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah menjauhkan benda berbentuk cairan atau bubuk dari jangkauan anak. Selain itu, jangan tempatkan benda-benda asing di tempat yang menarik perhatian anak seperti botol warna-warni.
Kedua, beli mainan sesuai tumbuh kembang dan usia anak. Untuk balita, beri mainan yang lebih besar dari mulutnya dan pastikan tidak tajam, tidak mengandung pewarna yang mudah luntur, karena di usia satu sampai lima tahun anak akan sering memasukkan sesuatu ke dalam mulut sebagai bagian dari perkembangannya. Untuk anak yang lebih besar, ia menyarankan untuk tidak membeli mainan yang bisa dibongkar pasang.
"Untuk remaja yang berhijab jangan menaruh pentul di mulut, taruh di tempat yang bisa disimpan. Simpan benda-benda yang mudah masuk mulut dengan hati-hati, kalau perlu jauh dari jangkauan,” jelasnya.
Hal penting lainnya adalah orang tua jangan panik dan tenangkan diri jika mendapati anak menelan benda asing. Jika tidak tahu cara penanganan secara mandiri, cari bantuan orang lain dan segera ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman