Menjadi pengusaha memang tidak mudah. Apalagi bagi mereka yang masih minim pengalaman. Namun, terpenting adalah bagaimana bisa membulatkan tekad serta semangat untuk memulai pekerjaan yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup ini.
(RIAUPOS.CO) - HAL ini seperti disampaikan Pengusaha Muda Asal Kota Dumai Siti Aisyah Yulianti.
Akhir pekan ini Riau Pos sempat berbincang dengan pemilik usaha Traffic Bun Pekanbaru tersebut. Kata dia, memang untuk memulai berusaha tidak segampang yang dipikirkan. Tidak hanya sekadar tren dan ikut-ikutan.
“Tapi bagi saya nekat dulu aja. Urusan untung rugi belakangan. Jangan dengering kata orang, harus yakin sama diri sendiri. Orang lain bisa kenapa kita tidak,” tuturnya.
Ditambahkan dia, sebagai seorang perempuan dan terbilang muda harus bisa mandiri secara finansial. Sehingga bisa mempersiapkan segala sesuatunya, terutama masa depan dengan lebih baik. Maka dari itu, menjadi pengusaha merupakan sebuah jawaban yang tepat.
“Karena saya adalah orang dengan tipe suka bekerja 9-5. Artinya kerja jam 9 pagi sampai jam 5 sore,” tuturnya.
Selain itu ia juga punya alasan tersendiri mengapa fokus pada bisnis kuliner. Selain terbilang cukup santai pengelolaannya dari sisi waktu, dirinya tidak perlu memikirkan promosi karena merk dagang ia gunakan sudah dikenal.
“Ini kan franchise ya. Jadi tidak perlu lagi memikirkan promosi, mudah beradaptasi dengan tren, bahkan pembelian bahan baku juga sudah diatur,” imbuhnya.
Saat ditanya apa yang mendorong dirinya untuk terjun ke dunia usaha, Aisyah menjawab bahwa dirinya ingin memiliki nilai lebih. Meski orang tua sempat mendorong agar dia bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS), namun Aisyah justru memilih jalan berbeda.
“Terlahir dari keluarga yang juga dibidang usaha atau berdagang, mendorong saya ingin mencoba walau berbeda pendapat dari orang tua. Sebagian besar orang tua lebih memilih anaknya untuk menjadi PNS begitu juga dengan orang tua saya,” paparnya.
“Namun setelah menjalani, orang berbisnis ternyata bisa mengatur waktunya sendiri. Bisa menikmati waktu untuk keluarga dan beribadah, menemukan ide unik, dan juga menciptakan lapangan kerja. Ini yang saya ingin tuju,” pungkasnya.
Jadi, meskipun pengusaha menjadi profesi impian saat ini, perlu bekal ilmu dan kesiapan mental untuk menghadapi kemungkinan yang tak bisa ditebak dalam dunia bisnis.***
Laporan: AFIAT ANANDA