ACHMAD YURIANTO DIPUJI

Batik Corona Jangan Jadi Tren

Gaya Hidup | Senin, 20 April 2020 - 23:27 WIB

Batik Corona Jangan Jadi Tren
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengenakan baju batik yang motifnya seperti virus corona. (BNPB)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Bentuk virus corona jenis baru yang diasumsikan dengan bentuk bulat dan berserabut, ternyata bisa menjadi motif dalam sebuah busana. Baru-baru ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengenakan busana bermotif virus mirip dengan virus corona. Meski menegaskan itu adalah motif virus untuk peringatan Hari AIDS sedunia tahun lalu, namun Yurianto tak masalah jika virus itu juga dianggap mirip seperti virus corona.

Menanggapi busana batik virus tersebut, Kritikus Mode Sonny Muchlison berharap busana batik bermotif virus tidak dicontoh untuk menjadi tren. Sebab virus identik dengan sesuatu yang harus ditakuti atau menjadi momok yang harus dicegah.


"Maka harusnya virus kan dalam dunia medis dan kesehatan itu jadi momok yang ditakuti. Kalau jadi motif dalam tren fashion seharusnya tidak ya. Kok malah jadi sesuatu yang fun kayaknya jangan ya," tegasnya kepada JawaPos.com, Senin (20/4).

Namun jika dikenakan oleh seorang Juru Bicara Pemerintah yang menyampaikan informasi perkembangan data Covid-19, menurut Sonny hal itu sah-sah saja sebagai bentuk sarkastik atau sindiran. Bahwa virus harus dicegah dan ditangkal bersama.

"Kalau hanya juru bicara yang pakai dalam bentuk sarkastik atau sindiran untuk menakuti orang agar patuh di rumah saja, itu hal lain. Tapi kalau jadi tren motif fashion mau ikut-ikutan bikin juga, duh kayaknya enggak deh, rada konyol ya itu momok yang ditakuti kok jadi tren," ujarnya.

Hanya saja menurut Sonny, jika bicara fashion memang terserah penilaian orang lain ingin memandang dari sudut manapun. Jika dikenakan oleh seorang Achmad Yurianto, kata dia, tentu pesannya adalah sesuatu yang serius di mana kehadirannya selalu ditunggu untuk memberikan informasi.

"Apakah berkurang atau bertambah nih pasien. Tentu appearance atau penampilan seorang juru bicara penting ya di tengah publik," jelasnya.

Sonny menilai sisi lain Achmad Yurianto juga ditunjang dengan kepiawaian pria berlatar belakang dokter militer itu dalam berkomunikasi di depan publik (public speaking). Sonny menilai Presiden Joko Widodo tak salah pilih dalam menunjuknya sebagai juru bicara.

Apalagi dalam penampilan, Yurianto juga selalu memerhatikan kecocokan masker kain yang digunakannya. Warnanya juga selalu senada antara masker dan busananya.

"Saya tentu salut ya dengan sosok Achmad Yurianto dalam berkomunikasi. Coba perhatikan, dia selalu buka maskernya dulu saat mau bicara. Dia sadar bahwa untuk menyampaikan pesan penting update data setiap hari, jangan sampai terhalang oleh masker. Nanti ada pesan yang tak jelas dan tak tersampaikan dengan baik. Itu adalah bentuk respect. Karena saya selalu ikuti ya penampilan Pak Yurianto ini tiap hari," ungkap Sonny.

Sebelumnya kepada JawaPos.com, Achmad Yurianto mengaku bahwa setiap kali dia tampil membawakan data terbaru bagi masyarakat Indonesia, di balik seluruh penampilannya ada sentuhan istri tercinta. Termasuk dari soal pemilihan warna hingga masker yang dikenakannya.

"Saya pakai baju yang banyak di Indonesia aja deh, yang murah meriah. Kalau dibilang bagus kan itu efek kamera saja jadinya bagus. Coba saya beli baju yang Rp100 ribu juga kelihatan bagus di kamera," kata Yurianto tertawa.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook