(RIAUPOS.CO) - Satu tahun sudah wanita bernama Nurin Amalia (26) menjadi pegiat minimalism (gaya hidup minimalis). Baginya, segala sesuatu yang dibeli harus berfokus pada fungsi ketimbang visualnya. Termasuk dalam urusan dekorasi rumahnya.
Pegiat gaya hidup minimalis seperti Nurin memang mempunyai pakem sendiri dalam hal memilih perabotan dan printilan untuk keperluan rumahnya. Menurutnya, memiliki hunian yang bagus, tak harus implusif. Sehingga, prioritasnya lebih kepada manfaat dari pada bentuk dan juga tren.
‘’Jadi, saya fokus pada fungsional suatu barang di dalam rumah. Kalaupun ada yang indah dipandang mata, itu hanya pemanis saja. Bentuk keserasian rumah adalah hal yang cukup penting menurut saya,’’ ujar ibu rumah tangga ini.
Walau minimalis, namun bukan berarti dekorasi huniannya terlihat minim nilai estetika. Ia tetap bisa memiliki desain interior yang estetik dan indah. Dengan mengatur posisi furnitur sedemikian rupa dan mencocokkan warna satu sama lain, sehingga menjadi kesatuan yang tetap memiliki nilai visual yang menarik.
Karena mengusung gaya hidup minimalis, Nurin juga mengaku tak banyak membeli dan menempatkan printilan useless di dalam rumahnya. Kalau pun ada, kebanyakan merujuk pada fungsi dengan bentuk dan desain yang simpel serta timeless.
Misalnya untuk wall decor atau pajangan dinding. Nurin memilih menggunakan cermin hias di beberapa ruangan di rumahnya. Selain memiliki bentuk yang cantik, cermin juga memiliki fungsi yang jelas. Di sisi lain, cermin juga bisa membuat ruangan terkesan lebih luas. Dengan begitu, pajangan dinding tersebut memiliki fungsi ganda dibanding dengan pajangan pada umumnya.
‘’Memang banyak pilihan wall decor lain yang lucu-lucu. Tapi, kalau hanya sekadar lucu tanpa memikirkan fungsi, jatuhnya jadi implusif,’’ ujarnya.
Di sisi lain, Nurin juga menempatkan console table dan lemari penyimpan (storage) di tiap-tiap ruang di rumahnya. Selain memiliki desain yang bisa membuat rumah tambah estetik, penempatan storage menjadi suatu yang penting untuk membuat rumah tampak lebih rapi. Sebab bisa dipakai untuk menyimpan berbagai peralatan. Seperti mainan anak, baby stuff dan lainnya.
‘’Saya juga memaksimalkan fungsi meja konsul untuk menyimpan baby stuff. Meskipun letaknya menyatu dengan ruang tamu, tetap menjadi penyimpanan serbaguna,’’ ujarnya.
Dalam menerapkan konsep minimalis ke dalam rumahnya, Nurin mengaku memiliki tantangan tersendiri yang harus ia hadapi.
‘’Harus bisa menahan diri dari godaan barang-barang lucu. Berusaha untuk tidak menambah barang yang tidak memiliki manfaat dari segi fungsional. Tantangan lainnya ialah bagaimana agar semuanya bisa aman untuk anak-anak,’’ papar wanita humble ini.
Wah, seru juga ya ternyata menerapkan gaya hidup minimalis ke dalam dekorasi rumah. Selain bisa berfokus kepada fungsi, kita juga jauh dari kata mubazir dan implusif.***
Laporan: SITI AZURA