KETIKA BUAYA MUNCUL DI OBJEK WISATA SAWIT PERMAI, DAYUN

Berharap Segera Ditangkap agar Tak Membahayakan

Feature | Selasa, 21 Februari 2023 - 10:25 WIB

Berharap Segera Ditangkap agar Tak Membahayakan
Penghulu Kampung Sawit Permai Sadikun (tengah), menunjuk posisi buaya terlihat, bersama Bhabinkamtibmas Alyuddin (kanan) dan perangkat Kecamatan Dayun di Kampung Sawit Permai, Senin (20/2/2023). (MONANG LUBIS/RIAUPOS.CO)

Empat warga melihat kemunculan buaya di objek wisata air yang ada di Kampung Sawit Permai dengan luas 8 hektare. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan masyarakat tempatan, karenanya mereka berharap hewan reptil tersebut segera ditangkap agar tidak membahayakan masyarakat.

Laporan MONANG LUBIS, Siak


Karsidi, Suradi, Dedek dan Dodi seakan tidak percaya, hari itu mereka melihat kemunculan buaya pada Kamis (16/2) petang. Keempatnya kaget setengah mati, terlebih kemunculan hewan itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Demikian diungkapkan Penghulu Kampung Sawit Permai, Sadikun. Dijelaskan Sadikun, objek wisata air itu baru satu tahun dibangun dan kini sedang dikembangkan. 

''Saat pembukaan, kami menggelar iven pacu sampan dan mendapat sambutan dari Bupati Siak Bapak Alfedri,'' jelas Sadikun,  Senin (20/2).

Pihaknya juga membangun sejumlah gazebo, untuk warga memancing dan beristirahat. Wisata yang berada di Afdeling IV ini akan terus dikembangkan.

Objek wisata ini juga semakin nyaman dengan adanya hutan desa seluas 2 hektare yang di
dalamnya dihuni kera dan sejumlah hewan seperti burung, kelelawar, biawak dan lainnya.

''Kera kera ini akan kami kelola sampai jinak, sehingga pengunjung aman saat memberikan makan,'' jelasnya.

Hanya saja, kemunculan buaya menjadi dilema tersendiri. Sejak Jumat-Sabtu (17-18/2) petang, Tim Animal Rescue yang dipimpin Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priatna dan Tim BBKSDA dipimpin Kepala Resor Siak, Rafles Sitinjak melakukan upaya penangkapan dengan pemasangan jerat, namun sampai Senin (20/2) belum membuahkan hasil.

Laporan warga, disebutkan Sadikun, buaya semakin naik ke darat menuju semak hutan desa.

''Kami akan membantu dengan mencoba upaya lain, mudah mudahan buaya segera ke luar dan berhasil ditangkap,'' katanya.

Dia juga berharap banyak kepada Tim Animal Rencue dan BBBKSDA. Sebab jika buaya tidak segera tertangkap, tentu objek wisata ini akan membahayakan pengunjung.

Sejauh ini, setiap petang bahkan sampai malam ada saja  yang datang. Makanya sengaja dibuat penerangan, sehingga membuat pengunjung betah berlama lama di objek wisata ini.

''Objek wisata ini akan kami kembangkan, dengan membuat kolam renang dan fasilitas pelengkap lainnya,'' terangnya.

Dia ingin wisata yang sedang dikembangkan ini, dapat menjadi alternatif bagi warga Kabupaten Siak maupun kabupaten tetangga. Sebab objek wisata ini, selain sebagai lokasi memancing juga iven balap sampan.

''Ke depan kami ingin lokasi ini menjadi pusat pelatihan dayung, sebab memiliki rute sekitar 500 meter, dengan lebar 50 meter,'' katanya.(gem)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook