Rumah semi permanen di Simpang Bukit Selasih, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), sepintas terlihat tidak ada penghuninya. Pintu utama rumah bagian depan tertutup rapat.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
MENGARAH ke samping kanan, ada pintu yang terbuka. Di dalam rumah itu, ada dua anak perempuan bersama ayahnya. "Sejak istri saya dinyatakan positif Covid-19, pintu depan selalu ditutup," ujar Yanto Efendi (56), mengawali pembicaraannya kepada Riaupos.co, Sabtu (19/9/2020).
Pasien berinisal Ny S, sudah dua hari dirawat di RSUD Indrasari Rengat. Sejak itu pula, Iyan panggilan akrabnya merangkap tugas untuk mengurus anak-anaknya. Bahkan, kebiasaan yang tak pernah dilakukannya seperti menidurkan anak yang bungsu harus dilakukannya.
Hanya saja, setiap malam, Aprilia (10) anak bungsu pasangan itu selalu nangis jelang tidur. April sapaannya yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu, selalu teringat pada ibunya yang terbaring di RSUD Indrasari Rengat. "April lebih dekat sama ibunya dan setiap mau tidur, dikeloni sama istri saya," ungkapnya.
Sehingga jelang tidur, Iyan yang hanya bekerja sebagai buruh itu, harus video call (VC) antara si bungsu dengan ibunya. Walaupun telah berupaya membujuk si bungsu agar tidur, namun tetap saja tidak berhasil. Akibatnya tetap saja VC di tengah malam.
Parahnya lagi, sejak istrinya dinyatakan positif Covid-19, empat orang anaknya diungsikan ke sebuah pondok di kebun. Hal ini dilakukan akibat sosial dan pandangan warga di sekitar tempat tinggalnya atas penyakit yang diderita istrinya. "Sejak dua hari lalu, sebagian anak-anak diungsikan ke dalam kebun di desa tetangga. Hanya dua orang anak yang kebetulan masih kecil bersama saya," ucapnya.
Sejak ditetapkan positif Covid-19, rumahnya sudah disemprot cairan disinfektan oleh pihak perusahaan yakni PT Inecda. Bahkan, dirinya bersama enam orang anaknya serta satu ponakan telah dilakukan tes Swab oleh pihak Puskesmas Pekan Heran pada Sabtu (19/9/2020).
Sejak isolasi mandiri yakni pada Kamis (17/9/2020) kemarin sudah menerima bantuan dari Pemkab Inhu. "Ada dibantu 20 kilogram beras bersama mie instan, dari pihak lain belum ada saya terima," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Inhu Elis Julinarti MKes membenarkan pasien Ny S positif Covid-19. Bahkan sejak hasil swab PCR diterima dari Provinsi Riau, pasien tersebut sudah dirawat di RSUD Indrasari Rengat.
"Kondisinya terus membaik, mudah-mudahan dapat pulih dan kembali dapat berkumpul dengan keluarganya," ujar Kadiskes.
Editor: Rinaldi